Gelandang Persebaya Rendi Irwan rindu main bersama rekan satu tim. Para pemain Persebaya Surabaya sudah tidak berlaga hampir satu bulan sejak kompetisi Liga 1 dihentikan sementara sejak 15 Maret 2020 akibat Pandemi virus Corona.
Jika sesuai jadwal terakhir yang dirilis PSSI dan PT Lib setelah kompetisi Liga 1 dihentikan sementara sejak 15 Maret lalu, seharusnya Persebaya Surabaya bertandang ke markas Persela Lamongan hari Minggu 4 April 2020.
Namun akibat wabah Pandemi Covid-19 membuat semua kegiatan yang mengundang massa, termasuk kompetisi sepak bola ditangguhkan oleh PSSI dan PT LIB. Praktis Green Force hampir satu bulan tidak berlaga.
Kondisi ini jelas membuat seluruh stakeholder sepak bola bersedih. Tidak terkecuali gelandang Persebaya, Rendi Irwan. "Terus terang saya kangen, kangen teman-teman, kangen juga pertandingan khususnya suasana Gelora Bung Tomo," kata Rendi Irwan.
Selain itu pemain jebolan kompetisi internal Persebaya ini juga merindukan rutinitas bersama punggawa Persebaya.
Sejak aktifitas para pemain Persebaya diliburkan dan pemain dipulangkan, praktis mereka tidak bisa bertatap muka dan berlatih bersama dibawah bimbingan pelsatih Aji Santoso.
Mereka hanya bisa berlatih sendiri di rumah masing masing dengan program latihan yang diberikan oleh jajaran pelatih Tim Bajul Ijo. "Gak enak rasanya, biasanya ketemu setiap hari di latihan, bercanda bareng, senang susah bareng, sekarang justru serba terbatas, seperti ada yang kurang" kata Rendi.
Tidak hanya pemain, pemilik nomor punggung 12 tersebut mengaku juga merindukan seluruh keluarga besar Persebaya, baik pelatih, manajemen maupun official.
Menurut Rendi perasaan itu muncul karena dari suasana kekeluargaan yang sudah dibangun sejak lama oleh Manajemen Persebaya. Selain merindukan kegiatan di lapangan, hobi touring Rendi bersama teman-teman juga terhenti akibat wabah virus Corona.
"Sebenarnya sebelum ada wabah ini kita punya rencana mau touring ke bukit B-29 untuk mengisi libur, tapi karena kondisinya tidak memungkinkan, jadi ya kita tunda," tutur Rendi.
Sebelumnya, Rendi bersama komunitas kecil yang berisikan Oktafianus Fernando dan beberapa orang dari operasional tim Persebaya tersebut sudah pernah menaklukkan gunung Bromo.
Untuk mengobati rasa rindunya, pecinta motor klasik ini sering menanyakan kabar lewat grup chatting. Bahkan jika memang sudah tidak bisa dibendung lagi, tidak jarang Rendi menelpon rekan satu timnya.
Kini tanpa adanya pertandingan maupun latihan bersama, hari-harinya kini banyak dihabiskan di rumah saja. "Sebenarnya sisi positifnya ya saya jadi lebih banyak waktu dengan keluarga.
Kalau kompetisi mulai kan bisa ke luar kota dan sebagainya, sekarang jadi bisa menemani anak belajar," jelas Rendi. Pemain yang masih memiliki ikatan saudara dengan Uston Nawawi ini juga menjaga kondisi dengan latihan mandiri.
Setiap hari dirinya menyempatkan diri melakukan fitness di rumah dan bersepeda setelah ikut membantu sang isteri mengurus rumah. Rendi berharap wabah Pandemi Covid-19 segera berakhir dan Persebaya bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kita sama-sama berdoa semoga semua ini segera berakhir dan kita bisa main sepak bola lagi. Kita juga bisa membantu agar wabah ini segera berakhir dengan di rumah saja, kita jaga kesehatan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita," pungkas Rendi Irwan.