Kompetisi 2020 lebih baik di-Shutdown PSSI fokus ke Piala Dunia U20 2021. Hal ini diungkapkan Direktur Madura United Haruna Soemitro karena force majeur yang diakibatkan oleh Pandemi virus Corona benar benar membuat semua jadual kompetisi berantakan.
Kompetisi Liga 1 2020 masih dalam masa penundaan, sejak laga terakhir pekan ketiga 15 Maret 2020. Penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 oleh PSSI dan PT LIB tidak terlepas dari merebaknya Pandemi Covid-19 atau Virus Corona.Kini PSSI dan pengelola Liga PT LIB menunggu kondisi genting membaik dan pemerintah berhasil mengatasi dan menghentikan penyebaran dan penularan virus Corona. Jika pemerintah sudah mencabut status tanggap darurat Pandemi Virus Corona, kompetisi domestik tertinggi Indonesia bakal dihelat kembali bulan Juni.Namun, Direktur Madura United Haruna Soemitro tidak yakin dengan situasi dan kondisi saat ini. Pasalnya penyebaran dan penularan virus Corona masih terus meningkat dari hari ke hari di Indonesia. Karena itu Haruna Soemitro meminta agar kompetisi direstart ke musim depan 2021.Dengan demikian menurut mantan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur ini, klub bisa mendapalkan kepastian. Dengan dihentikannya kompetisi Liga maka klub bisa lebih focus mempersiapkan diri untuk beralih ke kempetisi musim depan."Saya tak mau berandai-andai. Lebih baik, kompetisi 2020 di-shutdown. Kita restart sepak bola Indonesia pada 2021, sehingga pemain dan klub dapat kepastian dan fokus ke musim 2021,” kata Haruna.Haruna menilai, saat PSSI memaksakan kompelisi bergulir bulan Juni dan Juli maka bakal sangat berdekatan dengan bursa transfer pemain. Kaerena Bulan Juli telah memasuki bursa transfer pemain.”Jika PSSI memutar Iagi kompetisi bulan Juni akan berbenturan dengan masa TMS (transfer matching system), karena FIFA membuka lagi TMS windows kedua bulan Juli," sambung Haruna Soemitro.Menurut Haruna, pemaksaan kompetisi bakal membuat klub memasuki masa sulit. Sebab, pertandingan baru berlangsung sekitar empat Iaga, namun kIub sudah dihadapkan kepada evaluasi pemain. Atau komposisi bakal bertahan hingga akhir musim."Jika ditotal tujuh partai, ditambah yang tiga pekan lalu. Tujuh laga tak cukup untuk menilai kinerja pemain asing yang ada. Bila bulan Juni diputar lagi, klub-klub memainkan empat pertandingan," jelas Haruna.Di samping itu, Haruna menerangkan langkah merestart kompetisi akan mengurangi beban PSSI yang akan fokus menghandle even besar Piala Dunia U20 yang akan berlangsung di lndonesia 2021."Jika musim 2020 di shutdown, kami juga mengurangi beban pikiran PSSI, sehingga federasi bisa fokus menyiapkan Piala Dunia U20 mendatang, tanpa terganggu kompetisi domestik," pungkas Haruna.
Baca Juga :