Persib Bandung bayar gaji 25 persen ikuti ketetapan PSSI selama 3 bulan. Sementara bulan keempat Juni akan dipertimbangkan lagi sesuai situasi dan kondisi wabah virus Corona apakah sudah berakhir.
Beberapa waktu lalu, PSSI memberi masukan bagi kontestan Liga 1 dan Liga 2 terkait pemberian gaji di masa jeda atau penundaan kompetisi hingga 29 Mei 2020 karena wabah virus Corona. Dimana setiap klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja tentang gaji yang maksimal bisa dibayarkan 25 persen dari nilai kontrak kepada pelatih, pemain, dan ofisial selama periode bulan Maret, April, Mei, dan Juni.Persib siap untuk menerapkan ketetapan PSSI tersebut, seperti yang dikatakan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar. Federasi sebagai induk sepak bola Indonesia memberikan anjuran yang penting agar keuangan setiap klub anggota Liga bisa stabil selama tidak melaksanakan pertandingan."Ini kan kebijakan dari PT mengambil keputusan karena sesuai anjuran PSSI. Kalau Persib dibedakan dengan yang lain, pasti nanti jadi kecemburuan dan jadi permasalahan. Makannya ikuti dulu saja aturan," kata Umuh Mochtar.Para pemain Persib dikatakan Umuh mau dan mengerti situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia bahkan dunia. Semua klub mengalami hal yang sama yaitu tidak adanya pemasukan selama jeda kompetisi akibat wabah virus Corona."Pemain sudah dijelaskan, mereka menerima dan tahu kondisi ini. Apa boleh buat, kalau mereka tidak terima bagaimana lagi ya," Umuh menambahkan.Dampak dihentikannya Liga oleh PSSI membuat bos Persib Bandung Glenn T Sugita saat ini berusaha menutupi kos kekurangan yang ada di tim selama Persib tidak bertanding. Mereka juga tidak mau sampai kejadian ada tunggakan yang membuat pemain kabur dan citra Persib tercoreng."Sementara dari pribadi Pak Glenn, mungkin seperti itu. Dan mungkin juga ada cadangan keuangan PT (PBB) yang dikeluarkan. Tapi enggak tahu berapa cadangannya," tutur Umum Mochtar.Rencana manajemen Persib memberi gaji 25 persen kepada pemain sampai dengan bulan Mei 2020 meski PSSI sudah menetapkan hingga Juni. Sementara bulan Juni akan ditinjau ulang melihat situasi dan kondisi apakah tanggap darurat dari pemerintah untuk mengatasi penyebaran virus Corona sudah berakhir."Mungkin dua sampai tiga bulan. Sekarang April, terus nanti Mei sampai Juni dicoba dilihat," tandasnya.
Baca Juga :