Protes Kelangkaan APD, Para Dokter Ditangkap Polisi

Protes Kelangkaan APD, Para Dokter Ditangkap Polisi (Foto Zter.co)
Protes Kelangkaan APD, Para Dokter Ditangkap Polisi (Foto Zter.co) (Foto : )
Saat negara-negara lain memperlakukan dokter bak pahlawan, Pakistan justru para dokter ditangkap polisi termasuk tenaga medis. Hal itu menjadi keanehan buat Pakistan yang mempertontonkan hal tak biasa di tengah pandemi virus corona.
Dokter-dokter yang ditangkap polisi antihuru-hara Pakistan itu, lantaran memprotes kelangkaan alat pelindung diri (APD) untuk menangani Covid-19 dan para dokter itu tak lagi bisa menunggu karena mereka tak ingin terpapar virus dan menjadi korban corona.Bentrok para dokter dan petugas medis dengan polisi tak terelakkan sehingga beberapa dokter ditangkap polisi dan para dokter memilih jalan itu demi nyawa dan keselamatan tenaga medis karena bagi mereka ada di atas segalanya. “Belasan dokter telah terinfeksi dan sejumlah staf medis lain juga menderita,” papar Dokter Abdul Rahim, juru bicara asosiasi dokter. Tak ingin korban corona terus bertambah, dokter dan tenaga medis pun berdemo. Puluhan pengunjuk rasa akhirnya terluka.Banyak yang ditangkap dalam insiden yang terjadi di Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, tersebut.Seorang pejabat senior kepolisian mengungkapkan, 30 pengunjuk rasa ditangkap karena melanggar larangan berkumpul. Larangn ini diberlakukan pemerintah selama lockdown penyebaran virus corona.Dokter dan tenaga medis lain terus melawan. Mereka mengancam akan berhenti bekerja jika para pengunjuk rasa yang ditangkap tidak segera dibebaskan.Para dokter di Islamabad, ibu kota Pakistan, juga mengancam akan mogok kerja jika tidak disediakan APD yang memadai.Otoritas penanggulangan bencana Pakistan menyatakan telah mengimpor APD dalam jumlah besar untuk mengantisipasi stok yang menipis.Di Pakistan sendiri, wabah cirus corona sudah menginfeksi sekitar 3.277 kasus positif virus corona, 50 pasien meninggal dunia dan 191 kasus di antaranya terdapat di Provinsi Balochistan yang tergolong provinsi yang terbelakang dalam hal pembangunan.