Bakso virus corona muncul di Surabaya, Jawa Timur dan konon oleh pembuatnya, panganan ini muncul sebagai inovasi di tengah merebaknya virus corona COVID-19 di Indonesia.
Menyiasati segmen pasar dan kekinian, maka agar laku di tengah lesunya daya beli dan juga penerapan phsycal distancing, tukang bakso ini berinovasi manfaatkan geger virus corona.Dibanderol dengan harga Rp 25 ribu, bakso virus corona dapat dijumpai di Jalan Raya Gunungsari nomor 53, Surabaya.[caption id="attachment_304194" align="aligncenter" width="900"] Satu Porsi Rp 25 Ribu Lengkap dengan Isinya (Foto Istimewa)[/caption]Pemilik Baso Aci, Dodik Pudji Raharjo mengembangkan baso dengan campuran jamur enoki yang dinamai bakso virus corona karena bentuknya yang mirip dengan virus.Dodik Pudji mengaku mengembangkan idenya dengan membuat sajikan bakso berbentuk virus dalam satu sajian menu yang terinspirasi dari pandemi yang sedang terjadi belakangan ini dan dirinya memberikan angin segar bagi para pecinta bakso yang kaya akan manfaat.Perpaduan bentuk bakso yang bulat dengan bentuk jamur enoki berwarna putih, secara visual mirip dengan virus sungguhan, tapi bisa saja virus yang lain, tapi setidaknya Dodik sudah mecoba mensiasati pasar yang lagi sepi.“Pandemi corona yang semakin mencekam membuat pelaku usaha kuliner seperti saya harus berinovasi untuk bertahan, akhirnya saya mencoba memadukan jamur enoki dengan bakso yang saya buat,” ucap Dodik, Selasa (7/4/2020).Bukan tanpa alasan, bapak tiga anak ini memilih jamur enoki sebagai kombinasi karena jamur ini mengandung banyak manfaat kesehatan, salah satunya meningkatkan sistem imun dalam tubuh.“Setelah saya riset memang jamur ini memiliki manfaat seperti meningkatkan imun tubuh dan banyak digunakan oleh masyarakat Jepang,” ungkapnya.Diakuinya, jamur enoki langsung didatangkannya dari Jepang melalui distributor resmi langganannya yang terjamin manfaat dan kebersihannya.[caption id="attachment_304195" align="aligncenter" width="900"]
Penampakan Bakso Virus Corona (Foto Istimewa)[/caption]“Di Indonesia masih belum ada jamur enoki, akhirnya langsung membeli dari agen yang didatangkannya dari Jepang,” paparnya.Atas inovasi barunya itu, Dodik mengaku dalam sehari dirinya membutuhkan tiga hingga empat kilogram jamur enoki dalam sekali produksi.“Karena produksi setiap hari, tiga sampai empat kilogram jamur enoki mampu menghasilkan 600 bakso,” paparnya.Dalam proses pembuatannya pun menurut Dodik membutuhkan waktu lebih lama dari membuat bakso daging pada umumnya, yaitu dengan memasukkan jamur enoki satu persatu pada permukaan bakso.“Selagi jamur masih segar, jamur enoki akan kuat bentuknya. Itulah waktu yang tepat untuk memasukkan jamur tersebut kedalam bakso, dan direbus lima benit lalu diangkat,” jelasnya.Menjadi sajian hangat yang sedang viral di Kota Surabaya di kala cuaca yang tak menentu di Surabaya, salah satu konsumen langganan baso aci, Khaesar Utomi mengatakan jika perpaduan daging sapi yang dikombain dengan jamur ini ternyata enak dan gurih.“Bentuknya lucu mirip banget dengan virus. Rasanya pun gurih bisa masuk di lidah pecinta kuliner,” pungaksnya.
Baca Juga :