Mendagri Tito Karnavian Cetuskan Grand Strategi Nasional Hadapi Covid-19

Mendagri Tito Karnavian Cetuskan Grand Strategi Nasional Hadapi Covid-19 (Foto Puspen Kemendagri)
Mendagri Tito Karnavian Cetuskan Grand Strategi Nasional Hadapi Covid-19 (Foto Puspen Kemendagri) (Foto : )
Persoalan Covid-19 masih menjadi perhatian utama Pemerintah dan di saat pandemik menyerang hampir seluruh negara di dunia, Pemerintah terus melakukan upaya pencegahan dan penyebaran virus tersebut di tanah air.
Untuk itulah menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D. perlu adanya penanganan yang komprehensifHal itu disampaikan Mendagri di sela-sela video conference rapat terbatas bersama Presiden dan Wakil Presiden, beserta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Jakarta, Senin (06/4/2020)“Persoalan Covid-19, sudah menyebar ke hampir semua wilayah dan berimbas ke berbagai sendi kehidupan sosial dan ekonomi kita. Pandemik Covid-19 sudah menjadi masalah nasional, yang harus ditangani secara komprehensif dan terpadu," tandas Mendagri.Lebih lanjut Mendagri mengatakan, masalah Covid-19 tak bisa lagi ditangani secara parsial atau secara sendiri-sendiri oleh sektoral, sehingga dibutuhkan strategi nasional untuk menghadapinya."Masalah Covid-19 tak bisa lagi ditangani secara parsial atau secara sendiri-sendiri oleh sektoral. Kita membutuhkan grand strategi nasional utuk menghadapinya", tegas Tito.Dijelaskanm juga oleh Mendagri bahwa terdapat empat pilar strategi yang satu sama lain saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan dari Grand Strategi Nasional.Pertama adalah strategi pencegahan penularan Covid-19 itu sendiri.Kedua, menyangkut peningkatan sistem ketahanan tubuh, baik di tingkat indvidual maupun di tingkat komunitas masyarakat untuk menghadapi Virus Corona.Ketiga, peningkatan kapasitas sistem kesehatan kita, baik di tingkat Pusat maupun di seluruh daerah di Indonesia.Keempat adalah mengoptimalkan kapasitas produksi industri, khususnya di bidang kesehatan serta produksi kebutuhan dasar masyarakat termasuk ketahanan pangan. Petani, peternak dan nelayan harus di proteksi agar mampu melipatgandakan produksi pangan."Keempat komponen strategi tersebut harus dilakukan secara bersamaan di atas langkah-langkah yang operasional," kata Mendagri.Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), misalnya, dapat dikategorikan ke dalam strategi nomor satu, yaitu pencegahan penularan. Penerapan strategi ini memiliki implikasi ke bidang lain, seperti sosial dan ekonomi sehingga harus direspon dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat termasuk pangan yang dicakup di dalam strategi keempat.Di samping itu, untuk mencapai kapasitas sistem kesehatan seperti penyediaan Alat Perlindungan Diri (APD), kecukupan ventilator di rumah sakit rujukan serta alat kesehatan lainnya, maka dibutuhkan optimalisasi industri dalam negeri di bidang kesehatan."Artinya, sektor dunia usaha dan industri kesehatan perlu didorong untuk berproduksi mencukupi kebutuhan yang berhubungan dengan Covid-19," lanjut Mendagri.Menindaklanjuti hal tersebut, Plt. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum yang juga Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar menganjurkan agar keterpaduan gerak dan kordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dapat dibangun di dalam satu kerangka Grand Strategi Nasional yang dicetuskan oleh Mendagri."Dalam waktu dekat kita akan mengadakan Mendagri diskusi antara Pemda bersama Kementerian terkait seperti Menperin, Kepala BKPM, Mentan, Menteri Perdagangan, Menteri Kelautan, Menaker, Mentero BUMN serta Apindo dan Kadin untuk membahas strategi optimalisasi industri di bidang kesehatan dan di bidang kebutuhan dasar masyarakat termasuk ketahanan pangan," tutup Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar.
Sumber: Puspen Kemendagri