Jepang Terapkan Keadaaan Darurat Nasional, Kemungkinan Lamanya 6 Bulan

Jepang Terapkan Keadaaan Darurat Nasional, Kemungkinan Lamanya 6 Bulan
Jepang Terapkan Keadaaan Darurat Nasional, Kemungkinan Lamanya 6 Bulan (Foto : )
Jepang menerapkan keadaan darurat nasional terkait virus corona. Deklarasi resmi tentang status ini akan diumumkan pada Selasa (7/4/2020) dan berlaku mulai Rabu (8/4/2020).
Jepang akan mendeklarasikan keadaan darurat nasional secara resmi pada Selasa (7/4/2020), dan dipertimbangkan akan berlangsung selama 6 bulan. Stasiun TV Jepang TBS mengabarkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan periode darurat nasional  selama 6 bulan.Dilansir dari Reuters, pemerintah kemungkinan akan menerapkan keadaan darurat di wilayah metropolitan Tokyo dan Osaka, dan kemungkinan prefektur Hyogo di Jepang Barat. Penerapan darurat nasional ini telah mendapatkan dukungan dari penduduk Jepang.Dalam sebuah survey yang dijalankan oleh stasiun TV TBS dan diterbitkan Japan News Network (JNN) pada Senin (6/4/2020), 80 persen responden setuju dengan penerapan status ini. Kemudian 12 persen responden mengatakan Perdana Menteri Shinzo Abe tidak perlu melakukannya.Deklarasi resmi darurat nasional Jepang akan diumumkan pada Selasa (7/4/2020) dan berlaku mulai Rabu (8/4/2020). Abe selanjutnya akan menentukan area mana yang ditargetkan dan berapa lama waktunya.Dalam undang-undang yang direvisi pada Maret dan mencakup virus corona, perdana menteri dapat menyatakan keadaan darurat jika penyakit itu menimbulkan “bahaya besar” bagi kehidupan. Selain itu juga apabila berdampak besar pada perekonomian.Virus corona sendiri telah meningkatkan risiko resesi di Jepang. Kebijakan ini membuat para gubernur memiliki wewenang untuk meminta warga tetap di rumah dan menutup tempat usaha. Akan tetapi, Jepang menegaskan tidak menerapkan lockdown seperti negara-negara lain.Hingga Senin (6/4/2020) jumlah kasus virus corona di Jepang mencapai 3.654 kasus secara keseluruhan, baik yang aktif maupun yang sudah pulih atau meninggal. Korban meninggal sebanyak 85 jiwa, sedangkan pasien sembuh berjumlah 575 orang.