RS. Darurat Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau, akan mulai beroperasi pada Selasa (6/4/2020) mendatang.
Pemerintah Indonesia memastikan kesiapan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, telah mencapai 96 persen.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang akan siap beroperasi pada Selasa (6/4/2020) mendatang. Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam peninjauannya ke Pulau Galang, pada Rabu (1/4/2020) lalu.
“Kesiapannya mencapai 96 persen. Diharapkan tanggal 6 April 2020 sudah siap” katanya, saat di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Dijelaskan Yudo Margono, menurut laporan, bangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang merupakan gabungan renovasi dari eks penampungan pengungsi Vietnam dan bangunan baru.
Rumah sakit ini akan memiliki gedung observasi yang dapat menampung sebanyak 200 tempat tidur. Kemudian gedung observasi 1 dapat menampung sebanyak 50 tempat tidur. Lalu, ada beberapa gedung lainnya yang memiliki total daya tampung hingga 460 pasien.
Sebagai mobilisasi, lanjutnya, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang juga dilengkapi fasilitas Helipad untuk darurat melalui udara. Ada juga dermaga untuk mendukung pelayanan pasien dan lainnya, melalui jalur laut.
Sementara, jarak tempuh melalui perjalanan darat antara Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang menuju Kota Batam sekitar 30 menit.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang akan digunakan bagi pasien dengan kategori ringan dan sedang, khususnya bagi para migran dari luar negeri.
Rumah sakit ini juga dapat digunakan bagi masyarakat, apabila layanan kesehatan atau rumah sakit lain di wilayah mereka tidak mampu menampung pasien.
Lebih lanjut Pangkogabwilhan I menjelaskan, tim dokter yang ditunjuk selaku Satgaskes (Satuan Tugas Kesehatan) yakni Kolonel Chaerul dari Kodam I.
Sebagai pemenuhan kebutuhan personel untuk mendukung operasional di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang, Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) tengah mempersiapkan perekrutan personel yang berasal dari TNI, Polri dan relawan.
“Saat ini sudah dilaksanakan persiapan-persiapan untuk merekrut dari personil-personil dari TNI, Polri, maupun dari sukarelawan, yang saat ini sudah berjumlah 77 orang yang sudah siap,” ujar Yudo.
Kemudian, untuk penunjang sarana dan prasarana, termasuk alat kesehatan, peralatan medis dan lainnya, Pemerintah melalui TNI telah memobilisasi kebutuhan tersebut melalui Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN maupun dari BNPB.
Sementara, terkait migran dari Malaysia yang hendak kembali ke Indonesia, Laksamana Madya TNI Yudo menegaskan bahwa Kogabelan I telah mengkoordinir pelaksanaan pemulangan melalui Kementerian Koordinator Maritim bahwasanya ada 20.000 orang.
Dalam hal ini, Kobabelan I bersama TNI Angkatan Laut (AL) akan menggerakkan beberapa KRI TNI Angkatan yang saat ini sudah dalam posisi standby di perairan Batam.
Apabila terdapat migran yang positif covid-19 maka mereka akan ditampung di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang.
“Sudah ada KRI yang standby di Batam, jadi sewaktu-waktu digunakan untuk mengangkut personel, khususnya Jawa, sudah siap semuanya di Batam,” tutup Laksamana Madya TNI Yudo Margono. (*)
Baca Juga :