Menteri BUMN Erick Thohir telah melaksanakan rasionalisasi dan konsolidasi anak usaha BUMN. Hal ini dilakukan karena sebelumnya banyak anak usaha BUMN yang memiliki kesamaan portofolio dan juga kurang optimal memberikan nilai tambah bagi perusahaan induk.
Sebelum melaksanakan rasionalisasi dan konsolidasi anak usaha BUMN ini, Menteri BUMN Erick Thohir sudah melakukan kajian panjang. Proses penyederhanaan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir 2019 dan terus berjalan hingga kini.
"Rasionalisasi dan konsolidasi ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan efektivitas operasional dan tata kelola bisnis yang optimal guna memberikan nilai tambah bagi Negara,” jelas Menteri BUMN Erick Thohir, melalui keterangan tertulisnya yang diterima ANTV, Jumat (3/4/2020).
Ia menambahkan, dalam prosesnya, menekankan kepada perusahaan plat merah untuk sebisa mungkin meminimalisir pengurangan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk itu, masing-masing BUMN telah menyiapkan strategi dan skenario rasionalisasi dan konsolidasi terhadap karyawan, antara lain melalui optimalisasi dan alih tugas antar anak perusahaan maupun dengan perusahaan induk.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan masing-masing BUMN guna memastikan bahwa proses ini dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Ketenagakerjaan serta peraturan lain yang berlaku," tambahnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN yang akan dan tengah melakukan rasionalisasi dan konsolidasi yakni:
- Pertamina
Saat ini, Pertamina memiliki 25 perusahaan yang non aktif dan siap untuk dilakukan rasionalisasi. Dari 25 perusahaan tersebut, 4 perusahaan sudah berstatus Dalam Likuidasi (DL), 3 perusahaan diusulkan untuk likuidasi dan 1 perusahaan diusulkan untuk divestasi.
Sehingga dalam jangka pendek pada tahun 2020 akan ada rasionalisasi sejumlah 8 perusahaan. Proses rasionalisasi ini akan terus berlanjut setelah tahun 2020.
-
Telkom Indonesia
Telkom akan melakukan konsolidasi terhadap 20 anak perusahaan yang memiliki kesamaan portofolio ataupun yang saat ini masih kurang optimal dalam memberikan nilai tambah menuju digital telco, dimana akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2021.
- Garuda Indonesia
Saat ini, Garuda Indonesia sedang melakukan refocusing back to core business. Oleh karena itu, Garuda akan merasionalisasi 6 cucu perusahaan yang operasionalnya belum optimal dalam memberikan return dan nilai tambah bagi Garuda Indonesia Grup. (*)
Baca Juga :