Aplikasi konferensi video Zoom yang popularitasnya meroket manakala pandemi COVID – 19 kini disorot FBI terkait sejumlah insiden peretasan berupa aksi pornografi, ujaran kebencian berbau rasis selama sesi konferensi video kelas online.
Seperti dikutip dari laman afp.com Rabu, 1 April 2020 melaporkan biro investigasi federal itu menerima sejumlah pengaduan bahwa konferensi-konferensi video kerapkali diganggu oleh video pornografi serta ujaran kebencian dan ancaman.
Jaksa Agung wilayah New York, Letitia James mengirimkan surat kepada perusahaan start up yang berbasis di San Jose, California dengan sejumlah pertanyaan dengan fokus pada keamanan dan privasi pengguna aplikasi. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Jaksa New York, yang menolak memberikan informasi lebih lanjut dengan alasan masih berupaya untuk bekerja sama mencari solusi.
FBI membeberkan dua kejadian kala
hacker meretas sesi belajar online dari sekolah-sekolah yang ditutup karena pandemi COVID-19
Sekolah Menengah Massachussetts melaporkan bahwa seorang yang tak dikenal meretas kelas virtual mereka dan memaki guru dengan membabibuta sebelum menyebar luaskan alamat guru tersebut. Sementara sekolah lainnya juga melaporkan kemunculan sesosok pria tak dikenal dengan tato swastika.
Dengan menggunakan tanda pagar #zoombombed, para pengguna aplikasi Zoom juga menyebutkan mengalami hal serupa berbau pornografi, rasis dan ujaran kebencian selama menggunakan aplikasi tersebut.
Menyikapi hal tersebut, FBI merekomendasikan agar pengguna aplikasi Zoom mengatur segala pertemuan menjadi terbatas serta menghindari berbagi layar atau screen sharing.
Sementara itu, mengutip pernyataan resmi Zoom pada Afp.com bahwa Zoom melihat privasi, keamanan dan kepercayaan pengguna Zoom secara serius. Selanjutnya, Zoom memastikan selama pandemi COVID-19 tetap bekerja penuh waktu untuk memastikan rumah sakit, universitas, sekolah dan bisnis lainnya di penjuru dunia tetap terhubung dan beroperasi.
Zoom mencatat jumlah unduhan di Amerika Serikat, telah meroket 252 persen menjadi 4,2 juta unduhan per 16 Maret 2020 ketika ketentuan tinggal di rumah diterapkan di penjuru Amerika dengan kenaikan 66 persen pada minggu berikutnya yang mencapai angka unduhan 7 juta kali.
Perkembangan pesat serupa juga terjadi di benua Eropa dengan angka jumlah unduhan 6,5 juta pada akhir Maret menurut sensortower.com AFP.COM
Marak Diretas, Aplikasi ZOOM berbahaya?
Rabu, 1 April 2020 - 19:57 WIB