Mantan Presiden Republik Kongo, Jacques Joachim Yhombi Opango meninggal dunia akibat virus corona alias COVID-19 di Prancis. Jacques Joachim Yhombi Opango mengembuskan napas terakhir pada usia 81 tahun, Senin (30/3/2020) lalu.
Seperti dilansir dari harian lokal Journal de Brazza, diketahui, sebelum terinfeksi virus corona, Opango dalam kondisi sakit, sehingga tubuhnya tak mampu menahan gerogotan virus yang yang telah menelan lebih dari 37.000 korban jiwa di seluruh dunia itu.Dalam karirnya, Opango merupakan pejabat militer yang menjadi jenderal pertama Afrika Tengah dan menjabat sebagai kepala negara selama periode 1977-1979.Sementara dalam karier politiknya, Opango pernah menduduki jabatan perdana menteri pada 1993-1996 dan masih dalam pengasingan sejak 1997 hingga 2007.Yhombi-Opango meninggal di rumah sakit Paris pada Senin, 30 Maret. Dia berusia 81 tahun. Mengutip AFP, Selasa (31/3/2020) Yhombi-Opango sudah sakit sebelum tertular virus corona.Yhombi-Opango memimpin Kongo-Brazzaville dari tahun 1977 hingga dia ditumbangkan pada tahun 1979, oleh pemimpin Kongo saat ini, Denis Sassou Nguesso.[caption id="attachment_301072" align="aligncenter" width="800"]
Yhombi-Opango Mantan Presiden Kongo (Foto Standard Media )[/caption]Lahir pada tahun 1939 di wilayah utara Cuvette di negara itu, Yhombi-Opango adalah seorang perwira militer yang naik ke tampuk kekuasaan setelah pembunuhan presiden Marien Ngouabi.Yhombi-Opango dituduh mengambil bagian dalam kudeta Sassou Nguesso, sehingga dipenjara dari tahun 1987 hingga 1990.Yhombi-Opango dibebaskan beberapa bulan sebelum konferensi nasional 1991 yang memperkenalkan politik multi partai di negara Afrika tengah.Yhombi-Opango mendirikan partai Rally for Democracy and Development tetapi kalah dalam pemilihan presiden 1992.Yhombi-Opango kemudian bersekutu dengan presiden terpilih Pascal Lissouba, dan menjadi perdana menteri antara tahun 1994 dan 1996.Ketika perang saudara pecah di Kongo pada tahun 1997, Yhombi-Opango melarikan diri ke pengasingan di Prancis.Dia akhirnya bisa pulang pada 2007, tetapi kemudian membagi waktunya antara Prancis dan Kongo karena masalah kesehatannya.Sementara itu, terkait Covid-19, setelah pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu, virus corona telah menyebar ke 178 negara dan wilayah. Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University, sejauh ini lebih dari 786.000 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia, sementara jumlah kematian melebihi 37.600 dan jumlah pasien yang sembuh mencapai lebih dari 166.000.
Baca Juga :