Soimah memperingatkan warga yang bandel soal bahaya virus corona dalam bahasa Jawa. Pesinden yang juga komedian Soimah meminta warga untuk mematuhi aturan pemerintah untuk tetap berada di rumah agar memutus mata rantai sebaran virus corona. Dalam pantauan Instagram miliknya, Soimah kecewa kepada warga yang masih saja kerap keluyuran keluar rumah.
Soimah hanya meminta di rumah saja, namun masih saja bandel yang dituliskan dalam bahasa Jawa. "Mung dho kon #nengomahwae #dirumahaja kok dho ngeyel (cuma diminta #dirumahsaja #dirumahaja kok pada bandel)," tulisnya dalam keterangan video yang diunggahnya dalam bahasa Jawa di Instagram Senin (30/3/2020).
Pemilik nama lengkap Soimah Pancawati ini mengawali dengan menuliskan Ojo nDableg (susah dibilangin) dalam keterangan videonya. Kemudian kerabat legenda dalang Bagong Kussudiarjo mempertanyakan seberat berat untuk tinggal di rumah dan tak perlu banyak alasan untuk melakukannya.
"abote sepiro to, nek nengomah wae, nek ra kerjo paribasan 2 minggu, ora ora nek mati kelaparan. Rasah dho kakean alasan, rasah dho pengen dimesakke, kudu dho mikir dewe-dewe (beratnya seberapa. Di rumah ajah, tidak kerja 2 minggu ga akan mati kelaparan. enggak usah banyak alasan, enggak usah pada pengin dikasihani. Harus bisa berpikir sendiri-sendiri)," ujar Soimah.
Pesinden kelahiran Pati, 29 September 1980 ini semua orang bisa bertahan hidup dan bisa memanfaatkan tumbuhan di sekitar rumah yang pernah dirasakan dulu. "Neng sekitar omah akeh sik iso dipangan, kates, onthel, sik iso nggo lawuh, untunge mbiyen aku wis kulino mangan lawuh brambang, mental kerene dibuang wae (di sekitar rumah banyak yang bisa dimakan, pepaya, onthel yang bisa dijadikan lauk.
Untung dulu aku sudah terbiasa makan lauk bawang merah, mental miskinnya dibuang saja)," kata Soimah. Soimah mengingatkan bahwa masifnya wabah corona tak hanya di Indonesia bahkan hampir seluruh negara-negara dunia terpapar. Menurutnya virus corona akan menjangkiti semua orang tanpa pandang bulu.
Rasah njagakke negoro, kudu seko awake dewe sik, iso ora, gelem ora, iki ora mung siji loro, tp sak donya ngkrasakke rugi kabeh, ora wong sugih ora wong kere kabeh rugi, rasah nggagas sugih kere, kabeh podho2 menungso. (Enggak usah berharap pada negara, perlu datang dari diri sendiri, bisa enggak, mau enggak? Ini bukan satu dua, tetapi sedunia merasakan rugi, orang kaya orang miskin semua rugi, enggak usah memikirkan kaya miskin, semua sama-sama manusia)," sambungnya.