Cegah Covid-19, Para Pemuka Agama Sepakat Imbau Umat Hindari Kerumunan

Para Pemuka Agama Sepakat Imbau Umat Hindari Kerumunan Cegah Covid-19
Para Pemuka Agama Sepakat Imbau Umat Hindari Kerumunan Cegah Covid-19 (Foto : )
Para pemuka berbagai agama sepakat dalam masa wabah COVID-19, mengimbau umatnya agar menghindari kerumunan, termasuk dalam beribadah.
Himbauan para pemuka berbagai agama menghindari kerumunan, termasuk beribadah berkerumun, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran dan menanggulangi penyakit covid-19. [caption id="attachment_299302" align="alignnone" width="900"]MUI Ingatkan Umat Muslim Hindari Kerumunan, Termasuk Ibadah Berkerumun Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh (Foto: BNPB).[/caption] "Hindari kerumunan sekalipun itu atas nama ibadah," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Asrorun mengemukakan bahwa MUI telah mengeluarkan Fatwa No.14/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Ibadah, yang isinya antara lain ibadah yang dijalankan dengan cara kerumunan agar seminimal mungkin dilarang dan dihindari. Senada, Sekretaris Umum Persekutuan Gerja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn F. Manuputty mengatakan, telah mengeluarkan imbauan sejak Jumat (13/3/2020) agar seluruh umat menjaga jarak dan menghindari ibadah-ibadah yang sifatnya kerumunan. [caption id="attachment_299309" align="alignnone" width="900"]
Para Pemuka Agama Sepakat Imbau Umat Hindari Kerumunan Cegah Covid-19 Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin. (Foto: BNPB).[/caption] Kemudian, Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin, juga menyatakan umat Buddha telah diimbau untuk menghentikan kegiatan yang sifatnya berkumpul dan juga menjaga jarak minimal 2  meter serta merekomendasikan agar kegiatan di tempat ibadah bisa dilakukan dengan bantuan teknologi. [caption id="attachment_299310" align="alignnone" width="900"]Para Pemuka Agama Sepakat Imbau Umat Hindari Kerumunan Cegah Covid-19 Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial KWI Romo Steven (Foto: BNPB).[/caption] Selanjutnya, Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Steven menuturkan para uskup sudah mengeluarkan petunjuk agar dapat ditaati dan dipatuhi terkait agar seluruh umat mengikuti perayaan gerejawi tanpa hadir secara bersama-sama, tetapi bisa melalui media sosial digital. Sementara, Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Nyoman Suartanu menyatakan untuk mencegah covid-19 ini, umat Hindu agar melakukan kegiatan keagamaan cukup dari rumah saja, mulai dari melakukan doa hingga meditasi untuk kesembuhan dan perbaikan bangsa. [caption id="attachment_299311" align="alignnone" width="900"]Para Pemuka Agama Sepakat Imbau Umat Hindari Kerumunan Cegah Covid-19 Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan PHDI Pusat, Nyoman Suartanu (foto: BNPB).[/caption] Berbagai pemuka agama itu hadir dalam jumpa pers bertajuk "Anjuran Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Berkaitan dengan Self-Distancing untuk Menghindari Penyebaran Covid-19" di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto menyatakan kontak dekat sebagai faktor utama pertambahan jumlah kasus covid-19 di Tanah Air. "Ada kontak dekat yang terjadi dengan kasus ini, sehingga mengakibatkan penularan kemudian memunculkan angka pasien sakit," kata Yurianto, saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). (*)