Puluhan Dusun di Sleman Lockdown, Bupati Sleman: Saya Pikir Bagus Saja

Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown
Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown (Foto : )
Puluhan dusun di Sleman, Yogyakarta, melakukan lockdown dengan menutup akses masuk kampung guna mencegah penyebaran virus covid-19.
Mengantisipasi banyaknya warga yang pulang mudik, puluhan dusun di Sleman, Yogyakarta, melakukan lockdown dengan menutup akses jalan masuk ke kampung mereka. Puluhan dusun itu tersebar di sejumlah kecamatan. Antara lain seperti Dusun Randu dan Dusun Baratan di Kecamatan Pakem, Dusun Surodadi di Kecamatan Turi. Dusun Kayen di Kecamatan Ngemplak dan Dusun Bulus di Kecamatan Tempel. [caption id="attachment_299044" align="alignnone" width="900"]
 Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown. (ANTV/Andri Prasetio).[/caption] Ketua RT 01 Dusun Randu Pakem, Wantoro, menuturkan aksi lockdown dilakukan untuk membatasi warga luar yang tidak berkepentingan, masuk ke dalam kampung mereka. Selain itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi adanya warga desa yang merantau di kota-kota yang sedang dilanda wabah covid-19, agar tidak mudik ke kampung halamannya. [caption id="attachment_299045" align="alignnone" width="900"] Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown. (ANTV/Andri Prasetio).[/caption] Aksi warga melakukan lockdown, mendapat dukungan dari Bupati Sleman Sri Purnomo. Menurutnya, dengan melakukan lockdown berarti ada kepedulian warga untuk mencegah masuknya virus corona ke wilayah mereka. “Ya bagus saja kalau di dusun melakukan lockdown artinya dusun itu membuat kesepakatan supaya warga tidak keluar masuk. Kalau itu diputuskan oleh masyarakat karena masyarakat yang lebih tahu situasi mereka di wilayahnya,” Kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Jumat (27/3/2020). [caption id="attachment_299046" align="alignnone" width="900"]Puluhan dusun di Sleman DIY lockdown Bupati Sleman Sri Purnomo (ANTV/(Andri Prasetio).[/caption] “Berarti kan mereka tahu berapa jumlah warganya yang mudik ke wilayahnya. Kalau sudah mudik, di rumah, di rumah terus, di lockdown rumah itu dan tidak boleh keluar-keluar (rumah). Nanti kebutuhan makan sehari-hari, juga ada mekanismenya yang ditentukan dusun tersebut. Saya pikir suatu hal yang bagus saja,” pungkasnya. Warga puluhan dusun di Sleman berharap dengan menerapkan lockdown, dapat memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 agar tidak masuk kampung mereka. Andri Prasetiyo | Sleman, Yogyakarta