Kelelahan Rawat Pasien Virus Corona, dr. Handoko Gunawan Jatuh Sakit

Tenaga Medis Corona Bakal Dapat Santuan dan Asuransi Senilai Rp6,1 Triliun (Foto: Reuters) (Foto Istimewa)
Tenaga Medis Corona Bakal Dapat Santuan dan Asuransi Senilai Rp6,1 Triliun (Foto: Reuters) (Foto Istimewa) (Foto : )
Kelelahan akibat merawat pasien virus corona hingga larut malam, dr. Handoko Gunawan yang sudah sepuh jatuh sakit dan kini dirawat di rumah sakit usai bekerja keras menangani pasien virus Corona.
Sekretaris Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dyah Agustina Waluyo mengimbau agar masyarakat  menghargai kerja keras dr Handoko Gunawan dengan cara tidak menganggap enteng COVID-19. "Jangan sia-siakan pengorbanan dr Handoko Gunawan," kata Sekretaris Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dyah Agustina Waluyo, kepada wartawan, Rabu (18/3/2020) malam. Diketahui, dr. Handoko Gunawan sudah berusia lanjut, informasi yang beredar, dr. Handoko Gunawan berusia 80 tahun. Namun usia tak menghalangi kerja pelayanannya terhadap pasien COVID-19. Bahkan dr. Handoko Gunawan bekerja sampai dini hari, seperti kabar yang beredar viral di dunia maya alias media sosial.
"Dokter Gunawan sekarang yang sakit, dokter-dokter dan perawat-perawat yang lain juga bisa sakit. Lalu siapa yang harus bertugas melayani masyarakat kalau dokternya dan perawatnya sakit? Itulah mengapa kami berteriak dan mengajak serius kepada masyarakat: stay at home (tetaplah di rumah)," kata Dyah. Dyah juga mengingatkan agar di masa darurat COVID-19 ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak ke luar rumah bila tidak ada keperluan mendesak. Kerja dari rumah dianjurkan, pelajar tidak berangkat ke gedung sekolah untuk sementara waktu, jaga jarak (social distancing) diterapkan. Bila semua itu dilakukan, COVID-19 tak akan menyebar parah. "Kalau masyarakat menganggap enteng, berapa pun rumah sakit yang disiapkan, berapapun dokter disiapkan, berapa pun perawat disiapkan, tidak akan cukup," kata dia. Dyah menerima kabar dari pihak keluarga dr Handoko Gunawan. Keluarga mengabarkan dokter yang berpraktik di RS Grha Kedoya Jakarta Barat itu sudah dalam penanganan rumah sakit dan staf medis yang kompeten. dr Handoko kini dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik meski dibatasi. Keluarga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian, simpati, dan doa untuk dr Handoko. "Beliau dokter hebat. Sebenarnya semua dokter dan petugas kesehatan saat ini juga sehebat beliau. Kami mohon tenaga-tenaga ini dilindungi. Kami sadar tanggung jawab profesi. Tolong diprioritaskan keselamatan dan keamanan kerjanya. Alat pelindung diri (APD) menipis. Masker saja sulit dicari. Ini diperlukan oleh seluruh fasilitas kesehatan," pungkas Dyah.