Bukan Rumah Sakit, Fasilitas Observasi di Pulau Galang Telan Biaya Rp400 Miliar

lahan di pulau galang foto alboin
lahan di pulau galang foto alboin (Foto : )
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan tidak membangun rumah sakit di Pulau Galang. Yang dibangun adalah tempat observasi dan isolasi. Biaya pembangunannya mencapai Rp400miliar.
Meski menggunakan metode sama dengan pembangunan rumah sakit khusus pasien virus corona di Wuhan, China, Pemerintah Indonesia rupanya tidak membangun rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah membangun tempat observasi dan isolasi pasien corona di lokasi eks penampungan pengungsi Vietnam itu. "Kita siapkan tempat observasi, bukan rumah sakit," kata Basuki seperti dilansir Antara. Menurutnya, pembangunan fasilitas itu juga bukan hanya untuk pasien Covid-19 tapi juga untuk berbagai penyakit menular lainnya. [caption id="attachment_289760" align="alignnone" width="900"] Alat berat sudah dikerahkan ke lokasi pembangunan fasilitas observasi (ANTV/Alboin)[/caption]

Biaya Rp400 Miliar

Pemerintah akan merenovasi gedung yang dulu berfungsi sebagai rumah sakit untuk pengungsi Vietnam. Gedung lama itu akan difungsikan sebagai bangunan pendukung kegiatan isolasi dan observasi seperti dapur, ruang mencuci dan perkantoran. Selain renovasi bangunan rumah sakit lama, Kementerian PUPR juga akan membangun dua gedung baru untuk observasi dan isolasi. Pembangunan dua gedung itu dengan sistem modular, meniru pembangunan rumah sakit di Wuhan, China. [caption id="attachment_289759" align="alignnone" width="900"] Area masuk eks kamp pengungsi di Pulau Galang (ANTV/Alboin)[/caption] Basuki berharap, fasilitas observasi dan isolasi akan rampung dalam kurun hanya tiga pekan saja. Soal biaya pembangunan, Basuki mengungkapkan, fasiiltas di Pulau Galang akan menelan biaya Rp400 miliar. Menurutnya, ini lebih baik dari pada menyiapkan fasilitas di lebih dari 100 rumah sakit di penjuru negeri. "Saya hitung-hitungannya Rp400 miliar," kata Basuki. Disebutkan, pembangunan dan rehabilitasi akan dilakukan perusahaan BUMN, yaitu Wika dan Waskita. "Ada dua bangunan. Masing-masing 230 tempat tidur, observasi ada 460 tempat tidur totalnya, pada tahap pertama," katanya. [caption id="attachment_289746" align="alignnone" width="900"] Salah satu fasilitas eks pengungsi Vietnam di Pulau Galang yang terbengkalai (ANTV/Alboin)[/caption] Sedangkan untuk ruang isolasi akan dibangun 50 kamar. Sebanyak 30 kamar isolasi non-ICU dan 20 kamar isolasi ICU. Kamar ICU dilengkapi dengan kamar mandi di dalam. "ICU 20 kamar semua dengan 'building' terpisah," katanya lagi. Ditambahkan, fasilitas isolasi dirancang dua arah jalan berbeda untuk pasien dan dokter.Antara