Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri, diantaranya perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi.
Publik digegerkan atas peristiwa pembunuhan terhadap seorang bocah berusia 6 tahun oleh remaja berusia 15 tahun yang terjadi di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dari pengakuan tersangka diketahui bahwa, ia melakukan pembunuhan itu secara sadar setelah terinspirasi dari film yang ditonton.Lebih mengangetkan lagi, ternyata pelaku sebelumnya sudah merencanakan pembunuhan itu dan bahkan juga menggambarnya. Cerita pembunuhan ini pun menimbulkan banyak pertanyaan tentang si pelaku, yang diduga memilki masalah kejiwaan. Apakah gadis remaja tersebut adalah seorang psikopat?Disarikan dari berbagai sumber, psikopat dikenal amat pandai berpura-pura dan tindakannya bisa merugikan orang lain. Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri, diantaranya yaitu perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi.Penyebab pasti dari gangguan kejiwaan ini tidak bisa diidentifikasi secara pasti. Gangguan ini diprediksi timbul karena pengaruh genetik dan pengalaman traumatis di masa kecil. Disimpulkan demikian, karena psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis.Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya pelecehan dan penelantaran anak, orang tua yang kecanduan alkohol, atau pertengkaran orang tua. Kalangan dokter biasanya akan menyebut kondisi kejiwaan ini sebagai gangguan kepribadian antisosial.Berikut ciri-ciri psikopat:
- Tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga tindakan yang dilakukan merugikan orang lain.
- Tidak akan merasa bersalah jika melakukan kesalahan.
- Jarang menunjukkan emosi, terutama emosi sosial seperti rasa malu atau bersalah.
- Tidak bertanggung jawab atau justru menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dia lakukan sendiri.
- Kata-kata yang diucapkan terasa tidak tulus.
- Tidak bisa memahami kata-kata yang abstrak atau bermetafora.
- Terlalu percaya diri.
- Tidak memiliki rencana akan masa depan.
- Tidak mawas diri.
- Sering berbohong.
- Memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi orang lain dengan penipuan dan kebohongan yang konsisten. Dalam memanipulasi orang lain, ia biasanya memakai pesona atau kecerdasan mereka.
- Memiliki sikap egois yang tinggi.
- Berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi, tidak jujur, dan kerap salah mengartikan kejadian di sekitarnya.