Dragan Djukanovic tidak peduli rekor kemenangan PSIS Semarang atas Persela Lamongan. Pertemuan kedua tim di Liga 1 kali ini dengan kekuatan yang baru dan berbeda.
Sejarah bagus mengiringi PSIS Semarang jelang menantang Persela Lamongan pada pekan 2 kompetisi Liga 1 musim 2020, di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Sabtu (7/3) pukul 15.30 WIB.
"Sejarah kemenangan itu bagus bagi pemain untuk memupuk kepercayaan diri. Tapi pada kenyataannya akan berbeda sehingga saya tidak terlalu memikirkannya," kata Dragan Djukanovic, Pelatih PSIS dalam jumpa pers di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Jumat (6/3).
Dalam sejarahnya, Persela memang sulit memberikan perlawanan terhadap Laskar Mahesa Jenar - julukan PSIS. Bahkan di enam pertemuan dalam tiga musim terakhir, PSIS empat kali sukses meraih kemenangan, sekali imbang dan hanya sekali kalah.
Statistik tersebut di atas, tentu termasuk kemenangan yang diraih PSIS pada laga tandang kontra Laskar Joko Tingkir musim lalu. Saat itu, PSIS secara mengejutkan menaklukkan Persela dengan skor tipis 1-0 melalui gol Hari Nur Yulianto.
Meski diunggulkan karena catatan positif musim lalu, Dragan ternyata tidak terlalu peduli. Dragan tidak menganggap sebagai sesuatu yang terlalu serius dan tidak bisa dipakai sebagai pegangang yang pasti.
"Opini saya tentang sejarah tersebut adalah bukan sesuatu yang serius karena di Indonesia tim selalu berubah dan berganti. Jadi tim berbeda, pemain berbeda, kondisi juga berbeda," tutur Dragan.
Persela memang boleh saja punya masa lalu yang kelam setiap kali bertemu dengan Mahesa Jenar. Namun Dragan mengatakan Persela merupakan tim yang kuat, walau di pekan pertama ditaklukkan tim besar Persib Bandung.
"Persela punya tim yang bagus yang punya daya juang yang kuat. Kami juga mengakui kalau besok itu adalah pertandingan yang sulit. Semua pemain layak diwaspadai. Ada Rafinha (Rafael Gomes De Olivera), Gabriel (Do Carmo), (Shunsuke) Nakamura dan pemain-pemain lainnya yang juga perlu diwaspadai," ujar Dragan.
Baca Juga :