Dampak Covid19 Harga Kunyit dan Temulawak Meroket

dampak corvid acan bekasi
dampak corvid acan bekasi (Foto : )
Dampak merebaknya virus corona di tanah air, harga rempah-rempah mulai banyak dicari masyarakat sebagai obat penangkal virus.
Di Bekasi, Jawa Barat, harga jahe dan temulawak meroket mulai dari 60 hingga 100 persen lebih, tingginya minat pembeli ditambah minimnya stok menjadi pemicu harga melonjak drastik.Merebaknya virus covid-19 di Indonesia, Rabu (4/3/2020), harga sejumlah rempah-rempah di pasar tradisional mulai merangkak naik sejak dua hari terakhir, selain dipicu akibat tingginya pembeli ditambah keterbatasan pasokan membuat harga melambung tinggi.Pasar tradisional Kota Bekasi, harga jahe merah, temulawak dan kunyit merangkak naik, kenaikan harga rata-rata 60 hingga 100 persen lebih dari harga sebelumnya.Harga temulawak yang sebelumnya dijual Rp10 ribu, kini naik menjadi Rp40 ribu per kilogramnya, sementara jahe merah yang sebelumnya dijual Rp45 ribu kini dijual Rp60  hingga Rp70 ribu per kilogramnya, sedangkan harga kunyit masih dianggap stabil.Para pedagang mengaku jumlah pembeli sejak dua hari terakhir melonjak hingga 70 persen pasca pemerintah mengumumkan, dua warga Depok dinyatakan positif covid 19 . Sebagian pembeli menilai virus corona dianggap sebagai bahan penangkal virus yang dianggap mematikan.Sebelumnya akademisi Universitas Airlangga menyebut, jahe temulawak hingga kunyit disebut mampu menangkal virus covid 19, dampaknya sebagian masyarakat ramai ramai mencari rempah rempah guna meminimalisir potensi penyebaran virus, yang kini masih menjadi kepanikan sebagian masyarakat.
Makhsanuddin Kurniawan | Bekasi, Jawa Barat