Tanaman herbal asli Indonesia ini mengandung minyak atsiri, kurkumin, kamfer glikosida, phellandrene, turmerol, myrcene, xantorizol, isofuranogermacreene, p-tolyl methyl carbinol, dan pati.Menurut ahli dari Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, senyawa dalam temulawak memang bisa memberikan proteksi bagi organ hati. Oleh sebab itu, temulawak baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.Akan tetapi, temulawak kurang cocok digunakan untuk menyembuhkan penyakit hati seperti hepatitis. Sebab, hepatitis yang disebabkan oleh virus, virusnya yang harus diobati. Dengan kata lain, fungsi temulawak di sini hanya memberikan perlindungan pada organ tersebut.
Mengurai lemak Keistimewaan temulawak lainnya juga berpengaruh pada metabolisme lipid atau lemak. Metabolisme lemak sendiri merupakan proses penguraian asam lemak untuk menjadi energi tubuh. Tumbuhan herbal ini mengandung bahan aktif lain selain curcuminoid, yang bisa mempengaruhi sistem metabolisme lemak.
Baca Juga :