Pencarian terhadap empat korban perahu tenggelam di Jombang, Jawa Timur terus dilakukan oleh Tim gabungan, BPBD, TNI , Polri, Basarnas dan para relawan. Meski lokasi pencarian telah diperpanjang mencapai 16 kilometer hingga Minggu sore (1/3/2020) belum membuahkan hasil.
Warga masih tetap memadati lokasi tenggelamnya perahu penyeberangan Sungai Brantas di Desa Brodot Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur. Namun perhatian warga fokus pada Dam Klaci, karena di tempat ini perahu pecah setelah kipasnya macet dan hanyut sekitar 400 meter.Tim pencari korban terdiri dari BPBD Jombang dan Nganjuk, Basarnas Surabaya dan sejumlah komunitas relawan juga telah melakukan manuver cukup lama di perairan dam ini, namun pencarian korban belum berhasil.Lokasi pencarian kemudian diperluas hingga jauh ke daerah hilir. Tim pencari yang menggunakan perahu karet terbagi menjadi empat regu. Dua regu yang paling jauh hingga 16 kilometer untuk bermanuver di Dam Karet Jatimlerek, Kecamatan Plandaan. Jika belum berhasil, akan diperpanjang hingga Dam Menturus, perbatasan Mojokerto.Sementara itu isteri Surip (55 tahun) pengemudi perahu, seolah tidak percaya suaminya bisa hilang di Sungai Brantas. Mennurutnya, suaminya telah terbiasa dengan sungai brantas dalam kondisi arus deras. Ia berharap Surip masih bisa selamat.Kecelakaan yang menimpa perahu yang dikemudikan Surip, saat kejadian sedang menyeberang dari Desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo, Nganjuk menuju Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang. Perahu tersebut beroperasi hingga pada Sabtu malam(29/2/2020) pk.22.00 WIB.Dalam perahu terdapat enam penumpang termasuk Surip, pengemudinya, yaitu Serda Dadang Agung wicaksono dan calon isterinya, Dwi Lutfi Septiana, Sukar dan Anista Sugandis serta Febriansyah. Sukar dan Febriansyah selamat dalam kecelakaan ini, yang lainnya masih hilang.Umar Sanusi | Jombang, Jawa Timur
Baca Juga :