Hujan deras mengguyur seharian, banjir lahar dingin semeru tiba-tiba menerjang di Lumajang, Jawa Timur. Banjir lahar dingin dan luapan dari Sungai Besuk Sat ini memutus jalur alternatif dua kecamatan. Selain itu puluhan penambang pasir di aliran Sungai Besuk Sat tak bisa beraktivitas.
Banjir lahar dingin susulan kembali menerjang di Sungai Besuk Sat, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe Lumajang, Jawa Timur. Banjir bercampur material lumpur ini meluap, makin membesar akibat hujan lebat masih mengguyur di hulu sungai. Selain itu akibat kuatnya arus lahar dingin Semeru tersebut, membuat jalur alternatif penghubung dua kecamatan, Pasrujambe dan Candipuro kembali terputus.Beruntung, sesaat sebelum lahar menerjang, puluhan penambang pasir tradisional langsung melarikan diri, mencari tempat yang lebih tinggi. Namun lima orang diantaranya masih sempat terjebak di tengah aliran Sungai Besuk Sat, tapi akhirnya bisa diselamatkan.Tingginya curah hujan di puncak Mahameru memicu potensi banjir lahar dingin susulan kerap terjadi di tiga aliran sungai lereng Gunung Semeru, yakni Besuk Sat, Besuk Kobokan dan Besuk Bang. Warga berharap pihak pemerintahan setempat segera membangun jembatan penghubung dua kecamatan yang terisolir. Muhammad Syahwan | Lumajang, Jawa Timur
Banjir Lahar Dingin Semeru Menerjang, Memutus Jalur Alternatif Dua Kecamatan
Kamis, 27 Februari 2020 - 08:28 WIB