Pestisida dan pupuk tidak hanya berbahaya bagi tubuh, tapi juga memberi efek buruk pada kualitas tanah dan lingkungan. Jadi, dapat dikatakan bahwa petani juga telah ikut andil dalam menyebabkan polusi pada tanah dan air. Oleh karena itu, tren makanan organik muncul untuk mengurangi polusi yang menyebabkan kerusakan pada tanah dan lingkungan hidup.
Lebih segar dan tahan lama Makanan organik biasanya lebih segar dan lebih enak saat disantap. Makanan yang dibudidayakan secara alam ini juga pasti bertahan lebih lama, sehingga penggunaan bahan pengawet akan lebih minim. Tidak mengandung antibiotik
Hewan organik biasanya tidak diberikan antibiotik, hormon pertumbuhan, maupun makanan buatan dari bahan sampingan atau limbah. Penggunaan antibiotik dalam produksi hewan ternak pedaging akan menciptakan strain bakteri baru yang resisten atau lebih tahan terhadap antibiotik. Hal ini berarti bahwa ketika seseorang jatuh sakit karena strain, maka ia akan kurang merespon terhadap pengobatan antibiotik. Lebih sehat bagi ibu hamil dan bayi Dengan mengonsumsi makanan organik selama hamil, maka bayi di dalam kandungan akan terhindar dari zat kimia berbahaya yang terkandung dalam produk pertanian biasa. Oleh karenanya, mengonsumsi makanan yang organik akan membuat bayi lahir sehat. Selain itu, ibu hamil dapat melanjutkan konsumsi makanan jenis ini saat menyusui dan sebagai bahan MPASI untuk bayi kelak.
Baca Juga :