Jasad Praka Yanuarius Loe, anggota TNI Angkatan Darat yang menjadi korban jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI AD, di pegunungan Mandala Papua pada 28 Juni 2019 lalu, setelah diidentifikasi tim DVI Polri, tiba di bandara El-Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halaman korban di Desa Rainbesat, Kecamatan Raimanuk Belu, Nusa Tenggara Timur untuk disemayamkan, dan dimakamkan di TMP Seroja Atambua.
Keluarga yang menjemput jasad korban menangis histeris saat peti jenazah korban dimasukkan ke dalam mobil ambulans, seorang adik korban nyaris jatuh pingsan.Jenazah Praka Yanuarius Loe, anggota TNI AD yang menjadi salah satu dari 12 korban jatuhnya helikopter milik TNI AD di pegunungan Mandala, tiba di bandara udara El-Tari dengan menggunakan pesawat milik TNI AU.Kedatangan jenazah Praka Yanuarius disambut secara militer, di hanggar Lanud El-Tari Kupang.Ikut dalam penyambutan korban jatuhnya helikopter milik TNI AD, Dandim 1604 Kupang, dan Lanud El-Tari Kupang, serta sejumlah perwira TNI AD.Peti jenazah yang dibalut bendera Merah Putih, yang diarak turun dari pesawat langsung dievakuasi ke dalam mobil ambulans, untuk selanjutnya melalui perjalanan darat menuju ke kampung halaman korban di Belu Atambua.Saat peti jenazah korban yang diusung 6 orang anggota TNI tiba, isak tangis histeris keluarga pecah tak tertahankan.Salah seorang adik perempuan korban, terus menangis histeri hingga nyaris jatuh pingsan. Dandim 1604 Kupang Kol (ARH) I Made Kusuma Dyana Graha mengatakan TNI AD sangat kehilangan prajurit-prajurit terbaik, yang gugur dalam menjalan tugas negara.Dari 12 orang prajurit terbaik TNI AD yang menjadi korban jatuhnya helikopter TNI AD MI-17 di Papua, salah satunya Putra Salan Nusa Tenggara Timur, yakni Praka Yanuarius Loe.Jenazah selanjutnya diantar ke Belu ke kampung halaman korban, dan akan diserahkan ke Kodim Belu, untuk selanjutnya dimakamkan di TMP Seroja Belu, dalam suatu upacara militer, guna menghormati jasa-jasa almarhum yang gugur di medan tugas.Praka Yanuarius Loe merupakan anak kedua dari 11 orang bersaudara, dalam korban juga merupakan tulang punggung keluarga.Helikopter MI-17 milik TNI AD yang mengangkut 12 orang prajurit, hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang pada 28 Juni 2019, dan pada 12 Februari 2020 keberadaan heli tersebut terlihat di tebing pegunungan Mandala, Distrik Oksop Papua dalam keadaan hancur. Frits Floris | Kupang, Nusa Tenggara Timur
Baca Juga :