Bukaan Lensa (Aperture)
Langkah dua, tentukan aperture mana yang ingin Anda gunakan. Untuk latar belakang yang tidak fokus gunakan apertur seperti f / 1.4. Jika Anda ingin lebih banyak latar belakang dalam fokus atau gambar yang lebih tajam, dalam kebanyakan kasus menggunakan aperture yang dua hingga tiga stop lebih tinggi daripada aperture minimum akan menjadi titik paling tajam dari lensa.Misalnya, lensa f / 2.8 akan berada pada titik paling tajam di sekitar f / 5.6 hingga f / 8.[caption id="attachment_281556" align="alignnone" width="900"] (ANTV/FathulBahri, Model: Dian)[/caption]
Kecepatan Rana (Speed Setelah Anda menetapkan ISO dan memutuskan apertur Anda, langkah Anda selanjutnya adalah merujuk ke meteran kamera Anda dan menyesuaikan kecepatan rana.Aturan umum adalah mengatur kecepatan rana, dua kali panjang fokus lensa. Misalnya, jika Anda menggunakan lensa prime 100mm maka Anda akan menetapkan kecepatan rana minimum 1/200 untuk menghindari guncangan kamera dan kekaburan gambar.Ada pengecualian untuk aturan ini. Jika Anda menggunakan tripod atau stabilisasi dalam kamera, seperti yang dimiliki beberapa kamera mirrorless, atau Anda menggunakan lensa yang memiliki stabilisasi gambar internal, maka Anda dapat memotret dengan kecepatan rana yang lebih rendah.[caption id="attachment_281567" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :