HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, H. Achmad Bakrie Otodidak Sejati

HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, H. Achmad Bakrie Otodidak Sejati (Foto Dok. Perpustakaan Bakrie)
HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, H. Achmad Bakrie Otodidak Sejati (Foto Dok. Perpustakaan Bakrie) (Foto : )
when I needed you most
The Lord replied:My son, my precious childI love you and I would you never leave me
During your times o f trial and sufferingWhen you see only one set of foot-printsIt was then I carried you Author unknownContributed by K.R. Atmanathan Madras[caption id="attachment_281460" align="aligncenter" width="900"] H. Achmad Bakrie menjabat Kees de Jong, Mitra Asing dari Belanda. Kees memiliki Pengalaman menarik tentang kegemaran H. Achmad Bakrie atas Karya Sastra Belanda (Foto Dok. Pribadi Kees de Jong) H. Achmad Bakrie menjabat Kees de Jong, Mitra Asing dari Belanda. Kees memiliki Pengalaman menarik tentang kegemaran H. Achmad Bakrie atas Karya Sastra Belanda (Foto Dok. Pribadi Kees de Jong)[/caption]Karena ke-”otodidak”-annya, tidaklah mengherankan kalau di rumahnya tersimpan sejumlah bacaan dalam rak buku. Sebagian kecil ditaruh di kantor, dibacanya ketika ada peluang untuk itu.Keinginan kuat untuk mandiri, selain berbekas dalam pikiran dan ucapannya, juga tidak jarang ia menganjurkan kepada generasi muda di kantornya giat menambah pengetahuan.Kebodohan dan kemalasan hanya karena tidak mau bersekolah atau belajar adalah dua hal yang dibenci H, Achmad Bakrie. Sebaliknya ia menghormati orang yang pintar atau berpengetahuan, tidak peduli saudara atau bukan, karyawan atau bukan. Lebih-lebih generasi muda di alam serba canggih dan inovatif, H. Achmad Bakrie menaruh respek pada mereka yang berprestasi. Informasi baginya adalah hal yang mutlak dipunyai.Dalam masa-masa kesehatannya menurun dan diopname di rumah sakit, H. Achmad Bakrie masih saja perlu mengikuti informasi. Pada kerabat famili ia meminta mereka membaca isi surat kabar. Bagian rubrik penting ia minta dibacakan seluruhnya, sedangkan yang lain minimal judul beritanya.Di dalam daftar riwayat hidup yang dibuat dan ditandatanganinya sendiri, ia mencantumkan pendidikannya “autodidact”. H. Achmad Bakrie seakan-akan ingin meyakinkan, bekal pendidikan terbatas pun, kalau tidak pernah bosan belajar dan mengejar informasi dengan aktif, tidak ada jeleknya bercita-cita setinggi langit dan dia berhasil menggapainya dengan kaki tetap membumi. Sumber: Buku "Achmad Bakrie - Sebuah Potret Kerja Keras, Kejujuran, dan Keberhasilan" Syafruddin Pohan, dkk. Cetakan Kedua (e-book), 2011, PT Bakrie & Brothers Tbk, ISBN : 978-602-98628-0-5