Dukung Pariwisata Pulau Komodo, BMKG Sajikan Peringatan Dini Multi Bahaya

BMKG: Peringatan Dini Multi Bahaya Dukung Pariwisata Pulau Komodo
BMKG: Peringatan Dini Multi Bahaya Dukung Pariwisata Pulau Komodo (Foto : )
BMKG menyatakan kesiapannya dukung program pengembangan pariwisata di 2 lokasi di Nusa Tenggara Timur yakni Labuan Bajo dan Pulau Komodo.
Dalam upaya menunjang pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) telah meningkatkan fasilitas alat pemantau cuaca, pemantauan gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan teknologi digital otomatis. "Dengan ini kami menginformasikan bahwa BMKG siap mengamankan program pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, dengan menguatkan sistem pemantauan dan peringatan dini multi bahaya geo-hidro meteorologi," jelas Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nenot'ek, melalui siaran pers BMKG, Jumat (14/2/2020). Adapun penambahan peralatan digital yang sudah terpasang di Labuan Bajo dan Pulau Komodo di antaranya, Radar Meteorologi Maritim yang telah terpasang sejak tahun 2018, berfungsi untuk mendeteksi arus dan ketinggian gelombang ataupun tsunami yang berpotensi terjadi di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo. “Kemudian AWOS (Automatic Weather Observing System), alat untuk memberikan informasi cuaca terkait take off dan
landing pesawat di Bandar Udara Komodo telah terpasang sejak tahun 2015, dan Sensor Seismic (Seismograph) yaitu alat untuk memberikan informasi terkait gempa bumi dan tsunami, terpasang sejak tahun 2019 yang lalu,” tambahnya. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan seluruh peralatan yang terpasang tersebut sangat vital untuk memperkuat Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-hidrometeorologi (gempa bumi, tsunami, gelombang tinggi dan cuaca ekstrem), sehingga potensi bencana geohydrometeorologi dapat dimitigasi secara tepat dan lebih dini. “Selain penyiapan peralatan monitoring dan sistem peringatan dini, penguatan pemahaman terhadap cuaca dan iklim serta potensi bahayanya, juga dilakukan melalui program sosialisasi bagi para nelayan dan pemilik kapal-kapal wisata, agar mereka lebih paham terhadap fenomena cuaca dan iklim yang dapat mempengaruhi aktivitas mereka di laut,” terangnya, Seperti diketahui, Labuan Bajo dan Pulau Komodo di Manggarai Barat, di Nusa Tenggara Timur, terkenal dengan wisata Taman Nasional Komodo, Tempat ini didapuk oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991.  Sumber: BMKG