Tim evakuasi berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter MI-17 TNI-AD yang jatuh di Papua. Sebanyak 12 jenazah ditemukan di antara puing-puing helikopter.
Setelah beberapa kali ditunda karena cuaca buruk dan kendala teknis lainnya, tim evakuasi berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter MI-17 di Papua. Sebanyak 12 jenazah berhasil ditemukan di antara puing-puing helikopter.Danrem 172/PVY, Kolonel Binsar Sianipar, selaku koordinator evakuasi mengatakan, tim berhasil mencapai lokasi setelah berjalan kaki selama kurang lebih lima jam dari base camp yang didirikan sejak Rabu (13/2/2020.“Identitas sembilan jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan, sedangkan tiga jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," ujar Binsar seperti dilansir VOA Indonesia.Namun menurut Binsar, tim medis tetap akan melakukan proses identifikasi untuk memastikan identitas seluruh jenazah setelah berhasil dievakuasi.
Hingga laporan ini disampaikan tim evakuasi belum dapat mengevakuasi jenazah korban.“Direncanakan besok kita mulai. Tim akan membawa turun jenazah ke titik yang bisa dijangkau oleh heli kita. Untuk selanjutnya dievakuasi melalui udara,” katanya lagi.Helikopter MI-17 milik Penerbang TNI Angkatan Darat hilang kontak pada 28 Juni 2019 sekira pukul 14.00 WIT. Saat kejadian, helikopter buatan Rusia itu sedang dalam perjalanan dari bandara Oksibil, di Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani, Jayapura.Saat itu ada 12 orang dalam helikopter. Mereka terdiri dari tujuh awak dan lima personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.Sebagian pos pengamanan TNI di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini – yang dikenal sebagai pos udara – hanya dapat ditempuh dengan pesawat udara dan helikopter.VOA Indonesia