Menkes Tantang WHO Lihat Kesiapan Indonesia Hadapi Virus Corona

menkes TERAWAN AGUS PUTRANTO foto kontri saiful anwar
menkes TERAWAN AGUS PUTRANTO foto kontri saiful anwar (Foto : )
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menepis tudingan Indonesia tidak memiliki laboratorium memadai untuk mendeteksi virus corona. Karena itu Terawan tantang WHO lihat kesiapan Indonesia hadapi virus corona.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mempersilahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau negara lain untuk melihat langsung berbagai laboratorium yang dimiliki Indonesia. "Mereka mau lihat kesini silahkan. Kita prinsipnya transparan dan silahkan kalo mau periksa. Bahkan media kalo mau lihat silahkan kayak apa sih lab kita BSL 3 pemeriksaannya kayak apa. Gak ada yang menyangsikannya lagi," kata Terawan dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan, pencegahan stunting dan Program Dana Desa, di Jakarta, Selasa ( 11/2/2020 ). Menurutnya, Kemenkes telah melakukan double check di pintu-pintu masuk ke Indonesia. Selain menggunakan alat deteksi pan-corona, Kemenkes juga menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang bisa langsung mendeteksi virus corona. PCR ini diklaim alat baru yang digunakan Litbangkes untuk mendeteksi keberadaan n-CoV 2019. Tidak seperti pan-Corona yang bisa mendeteksi semua jenis corona virus.

Bantah Sembunyikan Pasien

Menkes juga membantah ada kasus virus corona di Indonesia atau sudah ada korban virus corona yang disembunyikan. "Dari awal kita waspada, gak kendor sama sekali. Gak ada yang lolos. Katanya berita ada yang lewat kita sudah pantau, kita ada yang namanya surveilence tracking, jadi kita mengikuti melalui Dinkes setempat, gak ada itu," tegas Terawan. Menurutnya, Kemenkes selalu berkoordinasi dengan WHO terkait virus corona. "Kita menggunakan kit dari Amerika. Intinya adalah bahwa apa yang kita kerjakan sesuai dengan standar internasional, dari WHO kita persilahkan. Dari Amerika juga kita persilahkan kalo mau lihat prosesnya. Kit-nya juga dari mereka. Untuk melihat prosesnya, kita terbuka kok, gak tertutup. Tapi kalo disuruh compare dengan negara lain itu ada MTA, Material Transfer Agreement. Gak boleh material dibawa keluar, ada perjanjian luar," katanya lagi. Sebelumnya, WHO meminta Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus corona. Mereka khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut, padahal negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa orang yang terjangkit virus yang belum ada vaksinnya itu. Shandi March I Hartono