Geger Tugu Mirip Simbol PKI, Pengelola Sebut Lambang Perusahaan, Netizen Malah Trauma

Geger Tugu Mirip Simbol PKI, Pengelola Sebut Lambang Perusahaan, Netizen Malah Trauma (Foto Dok. PT. JNK)
Geger Tugu Mirip Simbol PKI, Pengelola Sebut Lambang Perusahaan, Netizen Malah Trauma (Foto Dok. PT. JNK) (Foto : )
Geger tugu mirip simbol PKI pada tugu ikonik di simpang susun Gerbang Tol (GT) Madiun mirip simbol palu arit tersebut, beredear viral di Twitter dan adalah politikus Demokrat yang juga ahli telematika Roy Suryo pertama mencuitnya.
Dalam akun twitternya @KRMTRoySuryo2, sempat mempertanyakan kejanggalan bentuk tugu simpang susun GT Madiun tersebut dan dirinya merasa khawatir hal ini bisa dikaitkan dengan kasus G30S/PKI 1948. [caption id="attachment_278770" align="aligncenter" width="900"]Foto unggahan di akun @KRMTRoySuryo2 Foto unggahan di akun @KRMTRoySuryo2[/caption] [caption id="attachment_278771" align="aligncenter" width="900"]
Foto unggahan di akun @KRMTRoySuryo2 Foto unggahan di akun @KRMTRoySuryo2[/caption] "Saya twit pendapat netizen dan mostly mengatakan itu simbol sangat mirip dengan 'Palu Arit' tersebut, bahkan termasuk Mas Fadli Zon juga me-RT twit saya," jelas Roy Suryo.     Dalam cuitanya, Roy Suryo membagikan foto dan menulis dengan: "Patung yg terletak di pinggir Jalan Tol Madiun ini lagi kontroversi, banyak pihak yg menginginkan Patung ini dibongkar karena mengingatkan Trauma masa lalu di daerah tersebut sekitar tahun 1948 silam.Bagaimana pendapat anda?Benarkah Patung ini mirip2 simbol2 tertentu?" "Meski pihak PT JNK (Jasamarga Ngawi-Kertosono-Kediri) sudah menjelaskan bahwa Patung tersebut adalah "Logo JNK" yg blm jadi (masih harus dicat bagian lengkungnya dgn Kuning), tetapi telanjur jadi Kontroversi," lanjut Roy. https://twitter.com/KRMTRoySuryo2/status/1226445673102315521 Roy Suryo mengaku mendapat informasi bahwa bentuk tugu tersebut terinspirasi dari logo perusahaan yang mengelola ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono, PT Jasa Marga Ngawi Kertosono (JNK). Namun Roy Suryo mempertanyakan 3 hal yang aneh dalam bentuk tugu dan logo PT JNK tersebut. "Pertama, bentuk tugu yang menjulang tidak lancip seperti logo PT JNK. Kedua, kalau dikatakan belum jadi atau belum dicat kuning, patung (tugu) tersebut sudah rapi semenjak beberapa waktu ini," ungkapnya. Selain itu, menurut Roy Suryo, saat ini kenapa tak ada pekerja hingga alat steger di lokasi jika pembangunan tugu tersebut belum rampung. Ketiga, ia mempertanyakan ide dan maksud PT JNK yang membuat logo dan bentuk tugu seperti palu dan arit. "Ketiga, kenapa PT JNK yang meng-handle tol di situ harus membuat logo yang mirip-mirip, sehingga bisa diasosiasikan hal yang membuat trauma masyarakat tahun 1948 tersebut," terangnya. [caption id="attachment_278772" align="aligncenter" width="640"]Foto Dok. JNK Foto Dok. JNK[/caption] Menanggapi isu tersebut, PT JNK tak menampik bentuk tugu di simpang susun GT Madiun memang adalah logo perusahaan. Menurut Direktur Utama PT JNK, Dwi Winarsa, logo itu berfungsi sebagai branding perusahaan dan penanda bagi pemakai jalan yang belum mengetahui akses GT Madiun. [caption id="attachment_278773" align="aligncenter" width="640"]Logo Perusahaan PT. JNKK Logo Perusahaan PT. JNKK[/caption] Dwi menjelaskan sejak 9 Mei 2018, perusahaannya resmi menyandang nama baru sebagai PT JNK yang sebelumnya bernama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Hal ini juga mendasari dibuatnya tugu iconic tersebut, agar masyarakat dapat lebih mengenal dekat dengan pengelola jalan tol. [caption id="attachment_278774" align="aligncenter" width="637"]https://cms.antvklik.com/app/uploads/2020/02/s9ius8e2yzrmzx54nhxb-1581322377.jpg https://cms.antvklik.com/app/uploads/2020/02/s9ius8e2yzrmzx54nhxb-1581322377.jpg[/caption] “Dilihat dari sisi sudut tertentu Tugu Iconic membentuk huruf J-N-K. Tugu menjulang vertikal jika dilihat dari arah barat ke timur membentuk huruf 'J'. Lengkung jalan tol yang melingkar jika dilihat dari atas membentuk huruf 'N'," jelas Dwi dalam keterangan resminya. "Serta yang terakhir, secara keseluruhan jika dilihat dari arah SS Madiun ke arah timur akan membentuk huruf 'K'," imbuhnya. Dwi juga menjelaskan bahwa tugu tersebut berasal dari logo PT JNK yang memiliki dasar warna putih biru, putih, dan kuning. Filosofi logo PT JNK berbentuk lingkaran biru melambangkan perusahaan dalam menjalankan bisnis. Perusahaan mengikti kaidah-kaidah universal yang berlaku (global act). Kemudian, tugu berwarna putih menjulang melambangkan perusahaan berorientasi pada pertumbuhan shareholder value, dan peningkatan prosperity stakeholder dengan memperhatikan prinsip Good Corporate Governance. "Sementara itu, lengkung jalan tol berwarna kuning melambangkan Perusahaan senantiasa memberikan layanan jalan tol terbaik yang berorientasi kepada pelanggan (customer service satisfaction),” ujar Dwi. Sementara itu, terkait lokasi penempatan tugu di simpang susun GT Madiun, Dwi menjelaskan lokasi itu merupakan akses strategis keluar masuk kendaraan yang akan menuju Kota Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, dan sekitarnya. Di gerbang tol itu juga akan dibangun gedung Kantor Pusat PT JNK. “Selain itu, kami mencatat di GT Madiun memiliki volume lalu lintas tertinggi dibandingkan dengan GT lainnya seperti Caruban maupun Nganjuk,” tambahnya. Dwi tak menampik pembangunan tugu itu belum rampung karena belum dicat sesuai logo perusahaan. Menurutnya, pembangunan tugu hingga berdiri adalah tahap pertama dan ada bagian yang tengah dirampungkan. “Pembangunan Tugu Iconic akan dilengkapi dengan penambahan huruf JNK tinggi sekitar 1.5 meter dari bahan acrylic dengan pencahayaan tinggi. Huruf JNK tersebut ditempatkan sebelah kanan tugu dan pelaksanaannya akan dikerjakan pada tahun ini,” tutupnya.