Manajemen Sriwijaya FC sangat berharap PT LIB (Liga Indonesia Baru) peka. Mereka segera melunasi utang yang masih menggantung di klub. Ini karena uang Sriwijaya FC masih diutang regulator kompetisi itu sebesar Rp3,6 miliar.
“Uang kami di PT LIB masih ada Rp3,6 miliar. Bagi klub, uang sebesar itu sangat berarti apalagi kami yang berada di Liga 2,” ungkap Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin di Jakarta kemarin (5/2).Sebagaimana diketahui, PT LIB masih utang uang kontribusi Sriwijaya FC Rp3,6 miliar. Uang itu merupakan jatah yang seharusnya diterima Sriwijaya FC ketika masih berstatus sebagai klub Liga 1 musim 2018. Sebab, uang itu merupakan subsidi untuk Sriwijaya FC dari PT Liga Indonesia Baru untuk program Elite Pro Academy dan subsidi sebagai kontestan Liga 1.Manajemen Sriwijaya FC sudah berusaha menanyakan terus pembayaran uang tersebut. Melalui surat tertanggal 13 Januari 2020 yang kemudian dibalas PT LIB pada 17 Januari. Isi balasan surat itu adalah PT Liga Indonesia Baru berjanji akan membayarkan hak Sriwijaya FC dengan menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan.“Kami sangat berharap ada kejelasan dari pembayaran utang ini. Di awal musim, klub membutuhkan banyak dana untuk persiapan. Kami berharap PT LIB memperhatikan ini,” ujarnya.Hendri berharap PT Liga Indonesia Baru tidak mengulur-ngulur waktu pembayaran. Sebab, klub jika memiliki utang juga dipermasalahkan pemain. Bahkan musim lalu Sriwijaya FC harus berurusan dengan pengadilan negeri karena telat bayar gaji pemain.“Jadi saya kira semua harus fair. Jika klub telat bayar gaji pemain dipermasalahkan, saya kira PT LIB juga harus bisa menjadi contoh yang baik dalam penyelesaian masalah utang,” ucapnya.
Baca Juga :