Kampus Unesa Siapkan Posko Trauma Healing Bagi 10 Mahasiswa Dari Natuna

mahsiswa bebas virus corona 1
mahsiswa bebas virus corona 1 (Foto : )
Pihak Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sudah mempersiapkan posko trauma healing bertempat di Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya, dengan melibatkan tim dosen dari jurusan psikologi.
Para mahasiswa dari Unesa masih menjalani observasi selama 14 hari di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Jika dalam waktu 14 hari mereka dinyatakan sehat,  10 mahasiswa Unesa  ini akan segera dipulangkan ke Surabaya.  Sementara itu, pihak rektorat Unesa telah  mempersiapkan posko trauma healing bertempat di Kampus Unesa, Lidah Wetan Surabaya, dengan melibatkan tim dosen dari jurusan psikologi.Sebelumnya pihak keluarga dari para mahasiswa merasa sangat khawatir karena akses komunikasi dengan para mahasiswa ini sulit sekali selama masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau.“Mengenai sulitnya akses komunikasi, kami mendapatkan informasi dari kementerian Kesehatan, bahwa memang sengaja dibatasi pada masa observasi selama 14 hari. Karena namanya observasi harus steril ya. Tapi masih bisa telepon atau video call beberapa jam pada pagi atau malam, “ujar Humas Unesa, Vinda Maya.Fahrur Rozi, kakak kandung  dari Husnia salah satu mahasiswa Unesa asal Sidoarjo yang sedang menjalani masa observasi di Natuna, kini terlihat bahagia karena sudah dapat berbincang dengan adiknya,  setelah 3 hari kehilangan komunikasi.Sementara itu pihak kampus Unesa juga terus melakukan pemantauan terhadap para mahasiswanya, melalui jalur komunikasi via telepon dan video call.“ Dari komunikasi kami dengan para mahasiswa, mereka mengatakan sehat. Rencananya setelah 14 hari menjalani masa observasi nanti, mereka akan diajak jalan-jalan keliling Natuna oleh wakil bupati, “ ujar Humas Unesa,  Vinda MayaSebelumnya diketahui diantara 238 warga indonesia yang di evakuasi  pada 2 Februari 2020 dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok terdapat 10 mahasiswa asal Jawa Timur yang yang sedang menempuh pendidikan bea siswa di Wuhan.Zainal Azhari | Surabaya, Jawa Timur