Tangan Bionic Generasi Ke 4 Mampu Dikendalikan Dengan Android

tangan bionic 1
tangan bionic 1 (Foto : )
Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan Teknologi Perguruan Tinggi Indonesia yang ada di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, akhirnya meluncurkan tangan bionik generasi ke-empat.  Desain terbarunya sesuai dengan ukuran tangan orang Indonesia dan dikendalikan dengan android.
Tangan bionik merupakan  karya Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan Teknologi Perguruan Tinggi Indonesia,  Teknologi Kesehatan Center for Bio Mechanics, Bio Material, Bio Mechatronics and Bio Signal Processing (CBIOM3S) Universitas Diponegoro Semarang, dengan Start up Karya Mandiri Diponegoro. [caption id="attachment_277507" align="alignnone" width="900"]
tangan bionic 2 Tangan bionic disetting dengan bluetooth ke HP (Foto: ANTV/ Didiet Cordiaz)[/caption] Meski telah diluncurkan, tangan bionic generasi ke-empat yang diberi nama bionic hand akan terus dikembangkan terutama pada sensor, karena selama ini sensor bionic hand masih didapat dari impor. Sedangkan bahan-bahan lainnya mayoritas dibuat sendiri dengan memanfaatkan printer 3 dimensi. Selain itu bagian lengan tangan bionic kali ini juga memanfaatkan tanaman yang dianggap gulma yaitu enceng gondok. Chief Operating Officer (COO) CV Karya Mandiri Diponegoro, Gilar Pandu Annanto mengatakan, kecanggihan tangan bionik yang terbaru ini dapat diatur kepekaan sensornya dengan menggunakan telepon seluler berbasis android. Selain itu pengguna juga bisa menentukan gerakan sesuai rangsangan pengguna ke sensor, sehingga mudah digunakan dalam berbagai aktivitas. Sementara Director of CBIOM3S Universitas Diponegoro Semarang,Rifky Ismail mengatakan, bionic generasi ke-empat ini dikembangkan demi kenyamanan penggunanya. “Tangan bionic ini kami buat dengan ukuran yang sudah lebih pas dengan tangan orang Indonesia. Sejak pertama hingga generasi terbaru ini tangan bionic yang diciptakan juga telah dipasangkan ke para pengguna “ ujar Rifki. Rifki juga mengatakan dari tahun 2019 sudah ada 7 tangan bionik yang digunakan penyandang disabilitas, termasuk seorang TKI yang bekerja di Korea. Sebelum mengembangkan tangan bionic generasi ke-empat ini, sejak 2016 telah dibuat produk tangan bionik,  mulai dari asta bionic hand, bimo bionic hand dan albiondi bionic hand. Rifky Ismail berharap tangan bionic yang diproduksinya mampu digunakan dan dimanfaatkan oleh orang-orang penyandang disabilitas di seluruh dunia dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Didiet Cordiaz | Semarang, Jawa Tengah