Indonesia kirim puluhan personel untuk membantu atasi kebakaran hutan di Australia. Sebagian personel yang dikirim adalah anggota TNI.
Personel bantuan asal Indonesia mulai bekerja atasi kebakaran hutan di negara bagian New South Wales, Australia pada Kamis, (6/2/2020). Mereka dikerahkan untuk membantu perbaikan berbagai fasilitas umum yang rusak karena kebakaran hutan di Austaralia.Sebelumnya, tim yang beranggotakan 57 personel, termasuk anggota TNI, tiba di Australia dengan pesawat Hercules C-130, pada hari Minggu (2/2/2020). Mereka akan berada di Australia selama satu bulan.Direktur Mitigasi Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Medi Herlianto ikut dalam rombongan ini.Kedatangan mereka disambut oleh Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo, beserta Konjen RI Sydney, Heru Subolo dan Brigadier Mick Garraway, Commander Joint Task Force New South Wales (1110), dan Regimental Sergeant Major David Trill."Pasukan TNI yang ada dalam misi ini adalah 36 orang dari Satgas Zeni, dua dari medis, satu orang dokter dan perawat," kata Medi.Ia juga menguraikan apa yang menjadi tugas tim dari Indonesia dalam mengatasi kebakaran hutan di Australia."Sesuai dengan hasil koordinasi pasukan Indonesia akan membantu pemerintah Australia dalam melakukan pembersihan lahan, pembersihan jalan dari pohon-pohon yang tumbang dan juga halangan lain sehingga layak digunakan kembali." kata Medi lagi.
ABC Australia
Dampak Kebakaran Hutan
Aktivitas dan kegiatan bantuan dipusatkan di sebelah Barat dan Timur New South Wales. Ini meliputi kawasan pegunungan Blue Mountain, yang berjarak sekira 62 km dari Sydney, Ibu Kota NSW.Kebakaran hutan di Australia kali ini telah menghanguskan 7,7 juta hektar lahan dan merenggut 33 orang korban jiwa. Lebih dari 2.000 rumah dan bangunan terbakar. Dampaknya, ribuan orang terpaksa mengungsi.Dijadwalkan Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Canberra, Australia pada Sabtu (8/2/2020) mendatang. Presiden akan berpidato di depan sidang parlemen Australia, hari Senin (10/2).Perjanjian perdagangan bebas antar kedua negara tampaknya akan menjadi topik bahasan utama antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Scott Morrison.Baca Juga :