Brexit: Inggris Resmi Meninggalkan Uni Eropa

Brexit: Inggris Resmi Meninggalkan Uni Eropa (Foto Reuters)
Brexit: Inggris Resmi Meninggalkan Uni Eropa (Foto Reuters) (Foto : )
Warga Inggris akan langsung menyadari beberapa perubahan setelah negara mereka tidak lagi bergabung dengan UE.Sebagian besar aturan UE masih akan berlaku – termasuk pergerakan orang secara bebas – sampai 31 Desember, ketika periode transisi berakhir.Inggris ingin menandatangani kesepakatan perdagangan bebas permanen dengan UE, sebagaimana halnya perjanjian antara UE dan Kanada.Namun beberapa pemimpin Eropa memperingatkan bahwa Inggris menghadapi pertarungan agar kesepakatan itu disetujui sebelum tenggat.

Bagaimana reaksi di Eropa?

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan Inggris dan Brussels akan bertarung memperjuangkan kepentingan masing-masing dalam perundingan dagang.Dia mengapresiasi para warga Inggris yang telah "berkontribusi bagi Uni Eropa dan membuatnya lebih kuat". Dia menambahkan, hari-hari terakhir Inggris bersama UE "emosional".Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan: "Pada tengah malam, untuk pertama kalinya dalam 70 tahun, sebuah negara akan meninggalkan Uni Eropa.""Ini adalah tanda alarm bersejarah yang harus didengarkan setiap negara anggota".Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, memperingatkan: "Semakin banyak Inggris beralih dari standar-standar UE, aksesnya ke pasar tunggal akan semakin berkurang."Di Brussels, bendera Inggris telah diturunkan dari tiang di luar Parlemen Eropa dan digantikan dengan bendera UE.

Bagaimana bisa seperti ini?

Inggris bergabung dengan Komunitas Ekonomi Eropa pada 1 Januari 1973, pada percobaan ketiga. Dua tahun kemudian negara itu memilih dengan suara mayoritas mutlak untuk bertahan di blok ekonomi itu dalam referendum pertama.Perdana Menteri David Cameron yang berhaluan Konservatif kemudian menggelar referendum pada Juni 2016, di tengah desakan dari para anggota Partai Konservatif dan Partai Independen Inggris pimpinan Nigel Farage.Cameron memimpin kampanye untuk bertahan di UE, namun kalah dari kubu Hengkang pimpinan Boris Johnson dengan perbandingan suara 52%-48%.Pengganti Cameron sebagai perdana menteri, Theresa May, berulang kali gagal meloloskan kesepakatan pengunduran diri dari UE di parlemen. May lantas digantikan oleh Johnson, yang juga gagal.Johnson berhasil mengamankan pemilihan umum dini pada Desember 2019, yang dia menangkan dengan mayoritas 80 kursi dengan janji "menuntaskan Brexit".Rancangan Undang-Undang hengkang dari UE yang disusun Johnson harus disepakati para anggota parlemen sebelum Natal 2020.