Ide kemunculan Imam Mahdi atau juru penyelamat tidak hanya milik umat Islam saja. Meskipun disebut dengan nama yang berbeda, agama-agama besar dunia ternyata juga meyakini dan menunggu kedatangannya.
Sejak dahulu kala, ide kemunculan juru penyelamat yang dikenal dengan Imam Mahdi atau sang penyelamat sudah menjadi keyakinan banyak kalangan. Mereka meyakini bahwa sosok tersebut akan muncul untuk menyebarluaskan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh manusia.
Fotorisme atau keyakinan tentang periode akhir zaman dan kemunculan seorang penyelamat yang ditunggu-tunggu, dimiliki hampir setiap tradisi keagamaan yang ada di dunia. Mulai dari agama-agama samawi seperti Yahudi, Kristen dan Islam hingga Hindu dan Buddha, memiliki pandangan teologis tentang sosok tersebut.
Masing-masing tradisi keagamaan itu memiliki sebutan tersendiri untuk sosok yang dinantikan itu. Contohnya, Islam menyebutnya dengan Imam Mahdi, Hindu menyebutnya dengan Kalki, dan Buddha menyebutnya dengan Maitreya. Lalu bagaimana setiap tradisi keagamaan itu menggambarkan sosok sang penyelamat tersebut?
Imam Mahdi dalam Agama Islam
Dalam agama Islam, Imam Mahdi disebut sebagai sosok muslim terpilih yang akan muncul menjelang akhir zaman. Dalam bahasa Arab, Al-Mahdi artinya adalah orang yang ditunggu atau yang diurapi. Jadi, ia merupakan orang terpilih yang ditunggu-tunggu umat muslim.
Umat muslim meyakini bahwa Imam Mahdi diutus Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi, sebelum datangnya hari kiamat. Dikatakan bahwa ia adalah seorang pemimpin yang jujur dan adil, dan menggunakan semua hartanya untuk kemajuan umat.
Disebutkan bahwa Imam Mahdi memiliki kepribadian yang mirip dengan Nabi Muhammad, dan memiliki nama yang sama dengan Rasulullah. Sebuah hadist menyebutkan bahwa, Imam Mahdi bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), dan nama ayahnya pun sama seperti nama ayah rasul yaitu Abdullah. Jadi nama aslinya adalah Muhammad bin Abdullah.
Kalki, Sang Juru Penyelamat dalam Hindu
Para pengikut agama Hindu juga menyakini konsep kemunculan juru penyelamat di akhir zaman. Umat Hindu meyakini bahwa saat ini manusia berada dalam zaman kaliyuga, yang merupakan periode keempat dan terakhir di dunia ini, dan pada suatu masa di zaman ini pulalah, Kalki akan muncul. Kalki adalah awatara atau reinkarnasi kesepuluh dari Dewa Wisnu yang dikenal sebagai dewa pemelihara.
Ketika dunia dikuasai kezaliman dan banyak manusia sudah tidak lagi mengamalkan ajaran agama, maka saat itulah Kalki akan muncul. Kalki digambarkan sebagai laki-laki yang menunggang kuda putih, dan menggenggam pedang berkilat untuk membasmi kezaliman dan kejahatan. Ia akan membasmi segala bentuk kegelapan dan akan muncul sebagai pemenang.
Berdasarkan keyakinan agama Hindu, Kalki akan membumihanguskan pemerintahan yang buruk, dan kemudian membentuk sebuah pemerintahan yang mendunia, adil dan beeporos pada kemurnian agama. Atas dasar ini, dalam sebiah kitab suci Hindu disebutkan “Tangan kebenaran akan datang dan pengganti terakhir akan muncul. Ia akan mendominasi seluruh arah Timur dan Barat, serta memberikan petunjuk kepada seluruh makhluk di seluruh penjuru dunia”.
Maitreya, Sang Penyelamat dalam Buddha
Keyakinan tentang adanya seorang juru penyelamat di akhir zaman sangat erat hubungannya dengan konsep “Maitreya”. Dalam bahasa Sansekerta, Maitreya diartikan sebagai cinta kasih yang merujuk kepada sosok yang penyayang.
Sosok Maitreya sering digambarkan sebagai orang yang duduk, dan siap akan beranjak berdiri. Hal ini mengindikasikan bahwa ia siap untuk bangkit kembali.
Dalam sebuah buku sejarah Buddha, ada pembahasan tentang kebangkitan Maitreya. Di buku itu disebutkan, “Setelah Buddha sampai ke Nirwana yang agung dan dunia mengalami kemerosotan moral yang dahsyat, ajaran-ajaran Buddha akan tenggelam dan usia umat manusia berkurang sebanyak sepuluh tahun”.
Pada masa ini, roda kehidupan akan berbalik dan kehidupan umat manusia akan berubah, dan hal ini terus berlanjut hingga usia manusia akan mencapai 80 ribu tahun. Dengan panjangnya usia manusia, dan tersedianya lahan untuk penyebaran ajaran-ajaran Buddha ini, akan datang seorang penunjuk jalan yang dikenal dengan Maitreya. Ia akan mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat manusia dan menyebarkan ajaran Buddha.
Juru Penyelamat Menurut Yahudi
Sebagai pengikut Nabi Musa, Umat Yahudi juga sedang menunggu kedatangan seorang juru penyelamat. Hal ini telah disebutkan dalam berbagai kitab suci agama Yahudi, seperti kitab Nabi Danial, kitab Nabi Hajja, kitab Nabi Shafaniya, dan kitab Zabur.
Dalam “Nabuet Hayyild” (Wahyu Kecil) bahkan banyak penjelasan tentang kemunculan Nabi Muhammad, peristiwa tentang masa Bi’tsah, tanda-tanda akhir zaman, Raj’ah dan karakteristik Imam Mahdi.
Jika kita mencermatika seluruh kitab suci agama Yahudi, akan kita dapati bahwa umat Yahudi juga menunggu kedatangan juru penyelamat. Meskipun sebagian besar umat Yahudi tidak mempercayainya, juru penyelamat tersebut kemungkinan merujuk pada tiga figur besar, yaitu Nabi Isa, Nabi Muhammad dan Imam Mahdi.
Juru Penyelamat Menurut Agama Kristen
Dalam agama Kristen, juga terdapat kabar gembira tentang kemunculan juru penyelamat di akhir zaman. Salah satu fakta yang mengungkapkan hal ini adalah kedekatan masa kemunculan kembali Yesus (Nabi Isa) dengan masa kemunculan Imam Mahdi secara global.
Kabar tentang kedatangan kembali juru penyelamat dalam tradisi Kristen dapat ditemukan dalam kitab-kitab suci pokok mereka, yaitu Injil Matta, Luqa, Marqus dan Yuhanna. Dalam Injil Barnabas pun-meskipun kitab ini tidak begitu dipercayai oleh ulama Kristen-juga terdapat kabar gembira yang menyebutkan hal ini.
Agama-Agama Besar Dunia Isyaratkan Kemunculan Imam Mahdi
Selasa, 28 Januari 2020 - 16:21 WIB