Selain Virus Korona, Tiga Virus Mematikan Ini Juga Belum Ada Obatnya

Selain Virus Korona, Tiga Virus Mematikan Ini Juga Belum Ada Obatnya
Selain Virus Korona, Tiga Virus Mematikan Ini Juga Belum Ada Obatnya (Foto : )
Virus Korona kini tengah menjadi wabah di dunia. Selain virus ini, ternyata ada tiga virus mematikan lainnya yang belum diketahui obatnya.
Saat ini dunia tengah dihebohkan oleh penyebaran Virus Korona. Berawal dari Kota Wuhan, China, kini virus itu sudah menyebar ke sejumlah negara di dunia, seperti Jepang, Thailand, Korea dan Amerika Serikat. Virus Korona hanyalah satu dari beberapa virus yang pernah menggemparkan dunia. Beberapa di antaranya bahkan menjadi wabah mematikan yang telah membunuh ribuan hingga jutaan nyawa. Berikut virus-virus mematikan yang belum ditemukan obatnya. Virus Ebola Sebelum Virus Korona, Virus Ebola juga sempat membuat dunia geger. Ebola sangat menular dan mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Sekitar 90 persen pasien yang terinfeksi penyakit ini dikatakan tidak dapat bertahan hidup. Yang membuat ebola sangat menakutkan adalah kemampuannya berkembang biak. Virus ini dapat menggumpalkan darah, sehingga menghambat aliran darah menuju organ tubuh. Jika organ tubuh kekurangan darah, maka organ akan rusak. Selain menyerang darah, ebola juga menyerang organ lain seperti ginjal, otak, usus, hati dan lain lain. Gejala virus ini biasanya ditandai dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Jika virus ini sudah menyebar, seseorang bisa mengalami pendarahan hingga muntah darah. Umumnya Virus Ebola menyebar di daerah Afrika, dan sudah tak terhitung lagi jumlah korban yang meninggal akibat virus ini disana. Pasalnya, orang yang sudah terjangkit Virus Ebola bisa dibilang tidak mungkin bisa disembuhkan, karena belum ditemukan vaksin untuk membunuh virus ini.
Virus HIV HIV merupakan salah satu virus paling mematikan di zaman modern. Sejak pertama kali dikenali tahun 1980-an, sudah lebih dari 35 juta orang yang meninggal karena terinfeksi virus ini. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Ketika kekebalan tubuh lemah, maka berbagai penyakit akan mudah menyerang tubuh. Jika infeksi HIV tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah tahap akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sekali terinfeksi HIV, maka virus tersebut akan terus berada di dalam tubuh penderita. Beruntung, kini ada obat antiretroviral (ARV) yang membuat pengidap HIV bisa hidup lebih lama dan dapat menjalani hari-hari dengan beraktifitas seperti biasa. Flu Spanyol Flu Spanyol terjadi pada Maret 1918 sampai juni 1920. Selama pandemik berlangsung selama dua tahun itu, sekitar 50 hingga 100 juta orang di seluruh dunia meninggal. Jumlah itu setara dengan tiga persen dari populasi penduduk dunia pada masa itu. Gejala-gejala Flu Spanyol meliputi bibir biru, kulit menghitam, darah keluar dari hidung dan mulut, batuk hebat yang dapat membuat otot robek, sakit kepala yang melumpuhkan, hingga nyeri tubuh yang terasa menyiksa. Flu Spanyol muncul pertama kali di Haskell County, Kansas pada Maret 1918. Dari Kansas, penyakit ini menyebar dengan cepat, tidak hanya di seluruh Amerika Serikat saja, tapi juga di seluruh dunia.