Khairuddin lahir pada 1478 di pulau Lesbos (Mytilene/Madlali) di desa Palaiokipos, Yunani. Ia memiliki dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki. Ketiga saudara laki-lakinya bernama Ishak, Arouj, dan Ilyas. Ayah mereka, Ya’kub bin Yusuf adalah veteran perang pada masa Sultan Muhammad al-Fatih. Ibu mereka adalah penduduk asli pulau itu. Keluarga itu menetap di Lesbos tak lama setelah penaklukkan pulau itu oleh pasukan al-Fatih di tahun 1462.
Arouj dan Ilyas yang pertama terjun di urusan perdagangan laut. Kemudian, setelah mendapatkan kapal sendiri, Khairuddin juga memulai karirnya di laut.
Islam Menguasai Eropa Turki Utsmani, di bawah pimpinan Muhammad al-Fatih pada tahun 1453, telah berhasil menaklukkan kota Konstantinopel. Kejatuhan ibu kota Romawi Timur Byzantium, sekaligus pusat Kristen Ortodoks itu memunculkan jeritan putus asa dan kemarahan di Eropa. Tujuh abad kekhalifahan Islam menguasai Eropa. Namun surut kemudian. Andalusia sebagai pintu masuk Islam mulai runtuh. Kaum muslimin di bawah penguasa Bani Ahmar di Kota Granada makin sedikit. Sementara kerajaan-kerajaan salib [Kristen] menggalang kekuatan untuk mengusir kaum muslimin dari Spanyol. Pada akhirnya, Granada benar-benar runtuh. Jatuh ke tangan kaum Salib. Raja Abu Abdullah menyerah kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Kunci istana al Hambra dan Granada diserahkannya kepada pasukan Kristen pada bulan Rabiul Awwal, tahun 897 H (1492 M). Kaum muslimin yang tersisa di Spanyol hijrah ke Portugal dan menetaplah di sana atas perlindungan Raja Manuel I [31 Mei 1469 – 13 Desember 1521]. Perang-perang sporadis berlangsung di Eropa. Tidak banyak mempengaruhi stabilitas politik. Kerajaan-kerajaan Kristen mulai berkongsi. Melirik pesisir utara Afrika. Hingga pada 1492, para conquistador Portugis, Spanyol dan Prancis menyerbu pantai-pantai Afrika Utara. Kota Tunis di Tunisia mereka kuasai. Juga Kota Ceuta di Maroko dan Kota Aljir di Aljazair. Khairuddin dan Arouj bin YakubSultan Selim I adalah penguasa Utsmani kesembilan. Berkuasa pada 1512 – 1520. Sultan Selim I mengangkat Arouj dan Khairuddin bin Yakub sebagai panglima armada laut Ottoman. Apa yang membuat Sultan Salim I percaya pada Khairuddin?Khairuddin yang membantu di kedai ayahnya di pulau Lesbos sering mendengar cerita para pelaut muslim. Tertarik, tahun 1498 bersama saudara-saudara laki-lakinya menjadi prajurit laut pada usia 20 tahun. Hanya dalam tempo lima tahun mereka terkenal sebagai pasukan patroli laut yang handal. Memimpin armada patroli di tepi Mediterania. Ada suatu masa di tahun 1514 ketika Khairuddin memimpin pertempuran laut dan menaklukkan armada Spanyol.
Setahun setelah resmi menjadi Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah Ottoman, pada 1516 Khairuddin menggempur dan membebaskan Aljazair. Pada tahun 1518 Spanyol berhasil mempengaruhi penguasa kota Tlemcen (Tilmisan), Aljazair bagian barat, untuk memberontak. Aruj kemudian memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Pemerintahan Aljazair sementara diserahkannya pada Khairuddin. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary. Pertempuran besar terjadi di Pulau Penon, Maroko. Spanyol mencoba merebut Aljazair kembali pada 1529. Armada Spanyol berhasil ditaklukkan dalam 20 hari. Khairuddin menyisir pantai Afrika dan menaklukkan Tunisia pada 1531. Pada 1533, Khairuddin menyerbu Spanyol dan membebaskan lebih dari 70.000 orang muslim dan mengirim mereka ke Maroko. Khairuddin kemudian pergi ke Konstantinopel dan meminta daulat atas Tripoli, Libya. Disetujui. Sultan memberinya 200 kapal. Setahun kemudian menjadi penguasa lautan Mediterania. Dari sinilah muncul julukan Barbarossa. Jenggot Merah dalam bahasa Italia. Merujuk pada Khairuddin dan Arouj bin Yakub. [caption id="attachment_272153" align="alignnone" width="663"] Ilustrasi lukisan perang Barbarossa melawan Andrea Doria dari Kerajaan Malta.[/caption] Pada tahun 1535 pasukan gabungan Spanyol dan Genoa pimpinan Charles V dan Andrea Doria (Knight of Malta) menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000 pasukan dan 500 kapal. Pertempuran berjalan tidak imbang. Tunisia jatuh ke tangan Spanyol. Pada tahun-tahun selanjutnya, Khairuddin mengalami banyak kekalahan. Lebih sering bermarkas di Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis maupun Spanyol di selat Gibraltar. Kerajaan-kerajaan Kristen di Eropa tidak tinggal diam. Armada laut diperkuat. Uni Eropa masa awal di bawah panji salib harus diciptakan melawan Islam. Pertempuran-pertempuran laut terjadi. Armada laut Khairuddin kocar-kacir. Bahkan Libya jatuh ke tangan Spanyol dan Inggris (Britania Raya) pada 1551. Sementara di Persia, kekuasaan Shah Ismail/Ismail I (lahir di Ardabil, 17 Juli 1487 – meninggal di Tabriz, 23 Mei 1524) makin menguat. Abu l-Muzaffar Ismail bin Haydar as-Safavi nama aslinya. Pendiri dinasti Safawi yang bertahan sampai 1736. Ismail memproklamirkan dirinya pada tahun 1500 sebagai pemimpin Safaviyah dari mazhab Syiah Dua Belas Imam. Berkuasa tahun 1501-1524.Kekuasaan emperium Persia ini meliputi Iran, Azerbaijan, Armenia, sebagian Georgia, Kaukasus utara, Irak, Kuwait, dan Afganistan, serta menguasai sebagian wilayah modern Suriah, Pakistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Ini menggerogoti kekhalifahan Ottoman.
Jadi kekhalifahan Ottoman dihimpit perang dengan kerajaan-kerajaan Eropa, digerogoti makin meluasnya kekuasaan Persia di Asia tengah dan utara serta pemberontakan kesultanan-kesultanan di semenanjung Arab dan Mesir. Tahun 1546, dalam usia senja 78 tahun, Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John dari Britania Raya. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Khairuddin dimakamkan di Istanbul, Turki. Barbarossa [Si Jenggot Merah] Khairuddin [Barbarossa] bin Yakub menjadi legenda Mediterania. Panglima laut yang ditakuti para pelaut Eropa. Namanya popular dan menjadi komoditi bisnis kisah. Beberapa penulis dan novelis Eropa mulai mengubah citranya dalam buku-buku mereka. Menutupi bencana yang dibawa Barbarossa bagi bangsa Eropa. Bajak Laut yang kejam! Begitulah mereka menggambarkan Khairuddin bin Yakub. [caption id="attachment_272193" align="alignnone" width="900"] Ilustrasi poster Jack Sparrow dan Hector Barbossa[/caption] Konspirasi Hollywood yang dilakukan Walt Disney, Gore Verbinski dan Jerry Bruckheimer juga telah membelokkan kisah. Film bioskop Pirates of the Caribbean bahkan telah lima kali produksi: The Curse of the Black Pearl (2003), Dead Man's Chest (2006), At World's End (2007), On Stranger Tides (2011), Salazar's Revenge - Dead Men Tell No Tales (2017). Semua menggambarkan Barbarossa, si Jenggot Merah adalah sosok yang menakutkan. Nama Barbarossa dalam film-film itu adalah Hector Barbossa!Sang tokoh utama film Pirates of the Caribbean, Kapten Jack Sparrow, ternyata terinspirasi dari bajak laut muslim abad ke-17, Jack “Birdy” Ward. Jack Ward dan Khairuddin tidak hidup pada masa yang sama. Khairuddin tutup usia di tahun 1546 sementara Jack Ward masih aktif melaut untuk Inggris pada 1588.
Diceritakan Kapten Barbossa adalah pemimpin kekaisaran bajak laut. Barbossa telah menguasai kapal Queen Anne's Revenge dan punya pedang sakti yang ia rebut dari Blackbeard. Lumayanlah, masih diceritakan pula Barbossa adalah sosok cerdik dan ahli negosiasi, serta ahli pedang. Pada buku komik Asterix dan Obelix, juga Kisah Petualangan Tin Tin, Barbarossa digambarkan sebagai bajak laut/perompak. Sayang jika penulis Eropa dan produsen film Hollywood mendistorsi citra Mujahid Muslim Khairuddin bin Yakub dalam sejarah pertempuran laut ini. (*)