Pemkab Sikka Nusa Tenggara Timur Tetapkan Status KLB DBD

Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Sikka, Nusa Tenggara Timur, tetapkan status Kejadian Luar Biasa wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penetapan status Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue (KLB DBD) oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menyusul adanya kematian terhadap dua bocah dan tingginya kasus DBD pada Januari 2020 mencapai 184 kasus.Kedua bocah yang meninggal akibat wabah DBD adalah Elisabet Marsela (2) warga Kecamatan Talibura, Sikka, meninggal pada 6 Januari 2020 lalu. Yohanes Yuliano Putra Bang (2,7) , meninggal pada 21 Januari 2020. Mereka sempat menjalani perawatan di RSUD TC Hillers, Sikka.[caption id="attachment_271608" align="alignnone" width="900"] Salah satu anak pasien DBD yang meninggal dunia. (Foto: ANTV/Tofik Koban).[/caption]Berdasarkan catatan RSUD TC. Hillers ada sebanyak 41 pasien anak-anak, sebagian berada di ruangan perawatan orang dewasa karena kekurangan fasilitas perawatan anak-anak.Dokter Spesialis Anak RSUD TC. Hillers, dr. Mario B. Nara mengatakan kedua bocah yang meninggal dunia tersebut mengalami kebocoran pada pembuluh darah, disertai pendarahan dalam pencernaan.Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengutarakan untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, pihaknya telah mengambil langkah upaya pencegahan dan terus melakukan sosialisasi wabah DBD agar warga harus memperhatikan kondisi lingkungan dengan melakukan tindakan 3M plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang-barang bekas).[caption id="attachment_271609" align="alignnone" width="900"] Bupati Sikka Robi Idong. (ANTV/Tofik Koban).[/caption]Sedangkan yang dimaksud plus, lanjut pria yang disapa Robi Idong ini adalah upaya pencegahan DBD seperti menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan semprotan anti nyamuk.  Tofik Koban | Sikka, NTT