Muhamad Imron Sholeh, sang empu pemahat batu prasasti kas ternyata adalah seorang tukang bangunan.
(MIS) diperintahkan oleh Toto Santoso selaku raja di Keraton Agung Sejagat (KAS) untuk memahat batu prasasti.
Keraton Agung Sejagat (KAS) ternyata telah menyiapkan proposal pusat pariwisata di Desa Pogung Jurutengah, dalam proposal tersebut akan dibangun keraton lengkap dengan kebun binatang mini, kolam renang, sendang, homestay
dan fasilitas lain-lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Imron Sholeh yang merupakan warga Desa Pengaringan, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo, empu Keraton Agung Sejagat, saat menunggu pemeriksaan oleh penyidik Polda Jateng, di Mapolres Purworejo, Imron pula yang ditugasi oleh Totok Santosa, raja KAS untuk memahat batu besar berdiameter 1,7 meter, yang dijadikan prasasti (tetenger), atau penanda.
Waktu pemahatan sekitar 2 minggu, yang memberikan gambar pak Totok sang raja, dalam bentuk print dan diberi ongkos suka rela saja, saat ditanya apakah paham dengan tulisan yang dipahatnya, Imron menjawab tidak begitu paham karena menggunakan tulisan Jawa.
"Saya mau bergabung dengan KAS karena saya pikir, untuk nguri-nguri kebudayaan Jawa, ” tutur M. Imron pemahat prasasti KAS.
Bahkan pak Totok selalu mengajarkan kepada kami bagaimana menjadi orang Jawa, yang tidak kehilangan Jawanya, imron yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan, dia pula yang ikut membangun tembok dan bangunan yang diklaim sebagai keraton.
Eddy Suryana | Purworejo, Jawa Tengah
Terungkap, Pemahat Batu Prasasti Keraton Agung Sejagat Ternyata Hanya Seorang Tukang Bangunan
Selasa, 21 Januari 2020 - 17:51 WIB