Pengunjung obyek wisata Salupajaan, Desa Batetangga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dikejutkan suara tembakan dari belasan oknum Brimob yang bersitegang dengan penjaga obyek wisata.
Belasan oknum Brimob Polda Sulawesi Barat mendatangi obyek wisata Salu Pajaan, Desa Batetangga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Dalam video amatir terekam sejumlah oknum Brimob bersenjata laras panjang tampak mencari pihak keamanan dan penjaga pintu masuk obyek wisata.Sejumlah personil Polsek Binuang serta personil Polres Polman yang bersiaga di lokasi obyek wisata terus berusaha menghalau dan melerai oknum Brimob yang terus berteriak, saling dorong antara pengelola obyek wisata dengan polisi pun tidak terhindarkan. Sejumlah oknum anggota brimob pun melepaskan tembakan keudara berkali-kali mengakibatkan warga dan pengunjung obyek wisata panik dan berhamburan.Kapolres Polewali Mandar AKBP Muhammad Rifai mengakui adanya oknum anggota Brimob yang mendatangi lokasi obyek wisata Salupajaan. Hal ini dipicu kesalahpahaman antara penjaga pintu masuk obyek wisata dengan salah satu oknum anggota Brimob yang ditegur saat akan masuk obyek wisata. Tidak terima ditegur keduanya kemudian saling cekcok adu mulut dan nyaris adu jotos. Mengetahui rekannya terlibat adu mulut, belasan anggota Brimob lainnya kemudian mendatangi obyek wisata Salupajaan. Akibat peristiwa ini satu orang pengelola obyek wisata mengalami luka di bagian kepala.“ Kejadian ini dipicu oleh kesalahpahaman antara anggota Brimob dan penjaga lokasi wisata, soal pungutan biaya masuk ke lokasi wisata. Atas kejadian ini kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan membuat pernyataan. Besok saya akan ke kantor Desa bertemu dengan masyarakat, untuk memperjelas bahwa masalah ini sudah selesai, “ ujar Kapolres Polman AKBP Muhammad Rifai.Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres bersama Komandan Satuan Brimob telah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakan serta pengelola obyek wisata. Keduanya bersepakat berdamai dan tidak akan saling menuntut.Rasman Abdul Rahman, Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Baca Juga :