Ada Apa dengan Perayaan Tahun Baru Imlek dan Warna Merah?

Ada Apa dengan Perayaan Tahun Baru Imlek dan Warna Merah?
Ada Apa dengan Perayaan Tahun Baru Imlek dan Warna Merah? (Foto : )
Perayaan Tahun Baru Imlek sangat identik dengan warna merah, karena masyarakat Tionghoa meyakini bahwa merah dianggap sebagai warna keberuntungan.
Tahun Baru Imlek tinggal menghitung hari. Perayaan penting bagi etnis Tionghoa ini akan jatuh pada tanggal 25 Januari 2020 mendatang. Perayaan Imlek memiliki ciri khas tertentu, meliputi aneka pernak-pernik khas Imlek, tarian Barongsai, Makanan khas Imlek seperti jeruk mandarin dan kue keranjang, hingga ciri-ciri unik lainnya.Salah satu ciri khas Imlek yang paling menonjol adalah warna merah yang meliputi hampir semua dekorasi Imlek dan pakaian yang dikenakan. Lalu apa makna warna merah dalam perayaan besar ini?Bagi masyarakat Tionghoa, merah dianggap sebagai warna keberuntungan. Kesukaan masyarakat dengan warna merah bisa dilacak sampai keturunan Kaisar Yan yang memuja api.Legenda warna merah ini dimulai dengan Nian, binatang buas yang akan meneror penduduk desa di Tahun Baru. Binatang ini memakan ternak dan bahkan anak-anak. Masyarakat kemudian mengetahui bahwa binatang berwujud setengah banteng dengan kepala singa ini, takut akan tiga hal, yakni api, kebisingan dan warna merah.Orang-orang kemudian mulai memakai pakaian berwarna merah, sehingga Nian bisa dikalahkan. Sejak saat itu warna merah dianggap membawa keberuntungan bagi orang Cina.Cerita lain yang berkembang adalah tentang bangsa China Kuno yang menyembah api, dan api berwarna merah. Mereka menganggap api sebagai inkarnasi Dewa Api dan Dewa Matahari. Dalam buku Chinese Auspicious Culture dijelaskan bahwa api adalah pembawa cahaya, nasib baik dan sumber kehidupan manusia.Karena warna api itu merah, orang suci yang menciptakan batu api dan menghasilkan api dinamakan Kaisar Panas. Karena warna merah juga dikenal dengan chi, orang suci ini juga dikenal sebagai Kaisar Merah.