Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menyarankan Federasi Bulu Tangkis Dunia, BWF, agar mengatur ulang jadwal pertandingan bulu tangkis baik super series maupun seri master. Jadwal pertandingan pemain di setiap rangkaian Super Series akhir-akhir ini semakin padat, sehingga bisa menurunkan kondisi fisik atlet yang harus bertanding.
“Kalau bisa BWF mengurangi jadwal pertandingan atau paling tidak membaginya menjadi beberapa hari dengan porsi yang seimbang, sehingga jadwalnya tidak bertumpuk hanya di satu hari saja,” kata jojo. Saran tersebut disampaikan oleh Jojo berkaitan dengan waktu tandingnya di babak pertama Indonesia Masters 2020 pada Rabu (15/1). Rabu kaky, Jojo baru mulai tanding melawan wakil India Prannoy HS pada pukul 23.00 WIB dan selesai sekitar pukul 23.45 WIB.
“Kemarin, saya baru selesai main sekitar pukul 24.00 WIB. Kemudian sampai di hotel sekitar pukul 00.30 WIB dan baru bisa tidur kira-kira pukul 01.30 WIB. Oleh karenanya, kalau bisa BWF mengatur lagi jadwal pertandingan supaya jangan sampai larut malam,” tuturnya. Kendati demikian, dia mengungkapkan apabila jadwal tersebut tidak bisa diubah lagi dan sudah menjadi peraturan tetap dari BWF, ia menyadari bahwa dia yang harus bisa mengatur jadwalnya, misalnya jadwal latihan, makan, istirahat dan lain-lain.
“Kalau memang jadwalnya itu bisa diubah, itu lebih baik. Tapi, kalau memang sudah seperti itu, tidak bisa diubah lagi, berarti saya yang harus siap mengantisipasinya. Saya harus atur jadwal dengan baik. Lagi pula, setiap atlet kan memang harus bisa mengatur pola hidup,” kata Jojo.
Hari ini, Jojo berhasil melewati babak kedua Indonesia Masters 2020 setelah mengalahkan pemain Taiwan Wang Tzu Wei dua set dengan skor 21-15, 21-15. Selain Jojo, wakil Indonesia lainnya dari sektor tunggal putra yang juga lolos ke babak perempat final turnamen bulu tangkis level Super 500 tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting.