Dalam gambar dewa-dewi Hindu kita seringkali melihat ular digambarkan sebagai benang suci yang dikenakan di tubuh. Salah satunya, seperti yang terlihat pada Dewa Ganesha. Benang dalam bentuk ular mewakili kemurnian dari tubuh dan pengetahuan kitab suci, kesempurnaan dalam perkataan dan pengendalian diri.
Kekekalan (Ananta) Dalam salah satu kitab suci agama Hindu Bhagavadgita, disebutkan bahwa Krishna mengatakan “Di antara ular saya adalah Ananta”. Ananta atau Adisesha adalah ular ilahi yang tak terbatas dengan lilitan tak berujung di lautan penciptaan, dimana Brahman duduk di atasnya. Ananta mewakili energi dasar atau materialitas abadi yang tak terbatas. Nafsu Keinginan (Kama)
Dalam arti rohani, ular adalah perlambang keinginan. Sama seperti orang yang dililit ular rentan terhadap kematian, mereka yang dipengaruhi oleh keinginan akan mengalami siklus kelahiran dan kematian. Penderitaan yang diakibatkan karena memenuhi keinginan-keinginan diibaratkan sama seperti racun ular.Anda akan aman selama anda menahan racun di tenggorokan seperti yang dilakuakn Dewa Siwa, dan tidak membiarkannya mempengaruhi tubuh dan pikiran. Lilitan ular melambangkan keinginan yang berubah-ubah dan membuat orang terikat karma mereka. Perkataan yang Menyakitkan Seperti layaknya ular, perkataan dapat menyebabkan rasa sakit, penderitaan, dan kematian bahkan sumpah kutukan. Ular yang menghiasi leher Dewa Siwa merupakan simbol kekuatan perkataan yang berbisa, dan sumber perkataan adalah tenggorokan. Dewa Siwa mengendalikan racun (perkataan beracun) dan mencegah itu keluar karena dapat menyakiti orang lain.
Benarkah Ular Kobra Dalam Tradisi Hindu Adalah Pertanda Bencana?
Selasa, 14 Januari 2020 - 15:34 WIB