Tidak ada yang bisa memastikan kapan bencana alam akan terjadi. Namun, banyak yang percaya bahwa hewan-hewan tertentu dapat memberi pertanda lewat perilaku mereka.
Tragedi bencana alam sering dikaitkan dengan sejumlah fenomena alam tertentu, yang muncul sebelum bencana terjadi.
Salah satu pertanda yang dipercayai sejumlah pihak adalah tanda-tanda yang ditunjukkan oleh binatang. Beberapa hewan tertentu disebut-sebut memiliki sensitivitas yang sangat tinggi, sehingga dapat memprediksi bencana, sebelum manusia mengetahuinya.
Berikut hewan-hewan yang dipercaya dapat mendeteksi terjadinya bencana alam:
Sapi
Hewan pertama yang disebut-sebut dapat memprediksi terjadinya bencana adalah sapi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh salah satu Universitas di Jepang, sapi adalah hewan pendeteksi bencana yang cukup sensitive. Sapi mampu mendeteksi kedatangan bencana gempa, jauh hari sebelum terjadi. Sebelum terjadinya gempa, sapi biasa akan menurunkan jumlah produksi air susunya secara drastis.
Kucing
Kucing adalah salah satu hewan yang juga sensitif dalam mendeteksi bencana yang akan dating. Beberapa hari sebelum bencana, biasanya kucing-kucing di wilayah sekitar bencana akan berperilaku aneh, seperti terlihat stres dan gampang mengamuk. Penelitian juga mengungkapkan bahwa kucing memang menjadi salah satu hewan pendeteksi gempa, yang bekerja melalui pendengarannya yang tajam.
Kuda
Kuda adalah hewan yang sensitif terhadap perubahan cuaca ekstrem dan pergerakan lempeng bumi, sehingga hewan ini juga mampu memprediksi bencana. Kuda biasanya akan memperlihatkan perilaku aneh, yakni akan meringkik keras dengan frekuensi intens, ketika merasa akan terjadi bencana. Dalam keadaan panik di alam liar, kuda akan membentuk formasi melingkar dengan gerakan panic ketika akan terjadi bencan alam.
Semut
Gabriele Berberich dari Universitas Duisburg-Essen Jerman, melakukan penelitian pada semut dan menemukan bahwa hewan ini mampu mendeteksi gempa. Semut merah dapat mendeteksi perubahan medan elektomagnetik di bumi dan merasakan emisi karbondioksida sebelum bencana datang. Biasanya gerombolan semut akan membubarkan diri dari sarang dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Gajah
Sebelum terjadi gempa dan tsunami di Sri Lanka dan India tahun 2005 silam, gajah-gajah disana sudah meperlihatkan perilaku aneh mereka. Mereka meraung-raung, berlari cemas kesana kemari, serta mengepakkan telinganya. Tidak lama setelah itu benar saja, terjadi bencana yang menelan banyak korban jiwa. Konon gajah dipercaya sebagai hewan pendeteksi bencana, melalui sensor yang ada di kakinya.
Burung Bangau
Sensitivitas burung bangau dalam mendeteksi terjadinya bencana diketahui saat gempa dan tsunami Aceh. Saat itu, burung bangau yang biasanya hidup normal di kawasan pantai, tiba-tiba berbondong-bondong terbang menjauh dari area pantai. Penduduk setempat menyebutkan bahwa gejala ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
Ular
Ular disebut-sebut mampu mendeteksi kehadiran bencan alam berupa gempa bumi. Hal ini terlihat ketika gempa terjadi di China saat musim dingin. Ular-ular yang biasanya hibernasi dan bersembunyi di tempat-tempat hangat, justru keluar dan kabur ke tempat yang jauh dari pusat terjadinya bencana.
Oarfish
Oarfish juga seringkali dikaitkan dengan bencana alam, khususnya di negara Jepang. Sebelum bencana melanda negara itu tahun 2011, ditemukan banyak sekali ikan oar mati terdampar di pantai. Beberapa hari setelah kejadian tersebut, bencana yang mengerikan terjadi di Jepang.
Baca Juga :