Amerika Versus Iran, Akankah Jadi Perang Dunia III?

serangan rudal iran
serangan rudal iran (Foto : )

Potensi Konflik Skala Besar?

Sementara sekutu Amerika Serikat di Eropa sudah menyerukan agar ketegangan diturunkan.  Uni Eropa dan Menteri Luar Negeri Prancis mendorong dilanjutkannya dialog untuk menenangkan situasi.Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam sidang Parlemen Rabu (8/1/2020) telah menyerukan semua pihak agar tenang dan mengatakan jenderal Iran yang tewas itu "berlumur darah di tangannya".Bryce Wakefield, Direktur Eksekutif Australian Institute of International Affairs mengatakan, kecil kemungkinannya akan ada konflik dalam skala besar.Namun bila memang terjadi, Amerika Serikat akan menekan sekutunya untuk mengirimkan pasukan, termasuk juga Australia.Menurut Wakefield, beberapa negara di Eropa, khususnya Inggris akan membantu AS. Namun negara seperti Jerman dan Prancis besar kemungkinan tidak akan terlibat secara militer.[caption id="attachment_267398" align="alignnone" width="700"] Sistem pertahanan anti serangan udara milik Iran SA-15 buatan Rusia (Foto: Military Today.com)[/caption]Perang terbuka antara Iran dan Amerika Serikat juga dianggap tidak akan menguntungkan kedua belah pihak."Perang terbuka bisa berarti berakhirnya rezim di Iran. Namun biayanya juga akan sangat mahal bagi AS, dalam hal korban jiwa, dan juga keuangan dan sumber daya lain yang harus dikerahkan," kata Wakefield.Namun semua ini akan berubah dengan cepat jika masing-masing pihak tidak dapat menahan diri.  JIka perang pecah, dampaknya juga akan menimpa banyak negara, termasuk Indonesia. Investasi akan surut, harga minyak dunia akan melambung dan pasar global akan lesu.
ABC Indonesia