Maraknya bencana yang terjadi di sejumlah daerah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum tidak bertanggung jawab untuk menebar hoax berupa video banjir. Untuk mengantisipasinya, polisi memburu penyebar hoax yang telah meresahkan warga, serta menghimbau masyarakat agar tidak langsung percaya dengan informasi yang belum tentu benar.
Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi berjanji, akan memburu para penyebar berita tak benar atau hoaks bencana alam di kota Kudus, Jawa Tengah. Selain melanggar Undang-Undang ITE yang berlaku para penyebar hoaks tersebut mengganggu kenyamanan masyarakat.Selain itu, kegiatan menyebar video hoaks bencana itu juga meresahkan masyarakat. Pihaknya pun sempat geram dengan beredarnya video bencana banjir dengan keterangan lokasi di Kabupaten Kudus.Polres Kudus pun, kini akan menggencarkan patroli media sosial. Apabila ditemukan situs penyebar hoaks maka akan segera ditelusuri dan ditangkap penggunggahnya. Masyarakat juga diminta berperan aktif membantu patroli media sosial dengan memilah informasi yang diterimanya.Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya. Apalagi turut menyebarkan tanpa tahu berita atau konten tersebut kebenarannya. Dengan begitu, penyebarluasan video bencana hoaks bisa berkurang dan tak meresahkan masyarakat.Sementara, sebanyak 650 personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan Organisasi Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, disiagakan untuk menghadapi ancaman bencana alam mulai dari bencana tanah longsor, banjir hingga puting beliung.Dalam rangka memastikan kesiapan dalam mengantisipasi potensi bencana alam di Kudus, digelar apel besar kesiapan dan antisipasi menghadapi kontijensi bencana tahun 2020 di alun-alun Kudus. Galih Manunggal | Kudus, Jawa Tengah
Baca Juga :