Pemkab Malang Turun Tangan Bantu Jasmine Pesepak Bola Muda yang Berpolemik dengan Pihak Sekolah

POLEMIK SEPAK BOLA MUDA
POLEMIK SEPAK BOLA MUDA (Foto : )
Polemik memilih antara torehan prestasi olahraga yang berbenturan dengan kurikulum akademik di sekolah umum, dirasakan pesepak bola Timnas Indonesia putri yang bernama Jasmine Sefia Wayne.
Pelajar kelas 8 salah satu sekolah menengah pertama negeri, di kota Batu, Jawa-Timur, yang akhirnya tak dapat raport penilaian akademik dari pihak sekolah, karena dinilai  sering absen atau tidak masuk sekolah, untuk mengikuti sejumlah pertandingan sepakbola di klub dan timnas putri U-16 Indonesia.Pemain timnas sepak bola putri Jasmine Sefia Wayne, yang berada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, akhirnya memilih keluar dari sekolah dari SMP Negeri 2 Kota Batu, setelah pihak sekolah tak lagi mentorelir akibat banyaknya absen pelajaran, yang berujung pada tidak di berikannya nilai pada seluruh mata pelajaran.Namun sang atlet muda di cabang olahraga sepakbola putri ini, telah mengantongi sejumlah izin guna mengikuti kompetisi baik di dalam dan luar negeri, pihak sekolah beralasan Jasmine Sefia Wayne, tidak membawa nama sekolah.Gadis belia bernama Jasmine Sefia Wayne kini tercatat membela klub Arema FC putri, dan juga sempat masuk ke timnas putri U-16 Indonesia, yang bertanding di Laos, dalam ajang AFF pada 2017 silam dan berkeinginan untuk bisa menjalani pendidikan dan sepakbola secara bersamaan.Akhirnya kasus inipun, membuat dua kepala daerah, yaitu Pemkab Malang dan Pemkot Batu, turun tangan. Nampak Bupati Malang, H.M Sanusi  dan Dewanti Rumpoko, Walikota Batu, mendatangi kediaman Jasmine, untuk mencarikan solusi terbaik pada polemik yang terjadi dikalangan atlet muda ini.Pihak pemerintah Kabupaten Malang pun, akhirnya menawarkan pemindahan sekolah ke salah satu SMP di Kabupaten Malang, yang nantinya bisa menunjang  baik prestasi akademis dan sepakbolanya, mampu berjalan bersama.Sementara itu, menurut Bupati Malang, H.M Sanusi, Pemkab Malang  akan menyesuaikan sistem pendidikan dengan instruksi dan wacana dari Kementerian Pendidikan, yang memfokuskan bakat dan minat para generasi bangsa ini.Diharapkan dengan banyaknya kasus serupa terjadi di negeri ini, pemerintah bisa menemukan formula yang pas, guna menunjang pendidikan dan prestasi non akademik sesuai bakat minat para siswa kedepannya. Edi Cahyono | Malang, Jawa-Timur