Pemerintah berencana mengevakuasi ratusan WNI dari Iran dan Irak. Ini dilakukan menyusul memanasnya situasi Timur Tengah pasca tewasnya Jenderal Iran akibat diserang militer Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta, Selasa (1/7/2020). Pertemuan ini untuk membahas rencana evakuasi ratusan WNI dari Iran dan Irak terkait meningkatnya potensi konflik di Timur Tengah.Menurut data Kementerian Luar Negeri (Kemlu), terdapat 406 WNI di Iran, sedangkan di Irak jumlahnya mencapai 850 orang."Tetapi kalau kita total jumlah WNI secara keseluruhan di wilayah tersebut, angkanya tidak hanya ratusan ribu tapi jutaan. Oleh karena itu kita terus menghitung situasi dan kita sudah mulai memetakan rencana kontingensi," kata Retno.Kemlu telah menunjuk satu tim yang bertugas untuk mematangkan rencana evakuasi WNI jika situasi di Timur Tengah terus memburuk. Tim ini juga berkoordinasi dengan perwakilan Ri yang ada di kawasan tersebut.Kerja sama evakuasi dengan sejumlah lembaga pernah dilakukan Kemlu pada 2015 di Yaman. Saat itu ribuan WNI berhasil dievakuasi, baik dengan menggunakan jalur udara dan laut di bawah koordinasi Kemlu dan TNI.Kemlu juga akan mengeluarkan imbauan disertai nomor telepon hotline yang dapat dihubungi di perwakilan-perwakilan yang ada di Irak dan Iran. Selain itu, pusat darurat akan mulai difungsikan.'Jadi mudah-mudahan situasi tidak memburuk dan bagi WNI yang memerlukan bantuan agar jangan sungkan menghubungi hotline KBRI atau KJRI di mana mereka tinggal," kata Retno.Eskalasi ketegangan di Timur Tengah meningkat cepat setelah tewasnya pemimpin Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.Qasem tewas dirudal militer AS saat berada di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).Pemerintah Iran telah bersumpah akan membalas serangan AS dan tidak lagi mematuhi pembatasan kesepakatan nuklir yang dibuat pada 2015.
Antara
Baca Juga :