.https://twitter.com/ABC/status/1212964572488962049Lantas seperti apa cerita di balik aksi penyelamatan itu?Saat dikonfirmasi awak media, Tim Rescue Arif Yulianto diketahui merupakan Anggota Spesial Grup Basarnas yang terekam dalam video itu.Arif mengatakan, ia dan rekan satu timnya datang ke Kompleks Perumahan Pondok Mitra Lestari Bekasi tersebut sekitar pukul 16.10 WIB, Rabu (1/1/2020).
“Awalnya, ada laporan ke Basarnas 115. Perumahan di Blok C. Setelah itu langsung menerjunkan tim. Satu regu 5 orang kemarin,” kenang Arif, Jumat (3/1/2020).Adapun untuk proses evakuasi terhadap bayi dalam video itu terjadi sekitar pukul 17.39 WIB.“Celah mengeluarkan bayi dari pintu utama rumah sekitar 30 cm. Tapi posisi bayi aman di lantai dua. Saya turunkan, baru kemudian keluar lewat pintu utama bawah,” lanjut Arif.Arif juga menyebutkan bahwas dia menggunakan peralatan yang tersedia di rumah tersebut, dan akhirnya memilih baki plastik seperti terlihat dalam video.“Kami menggunakan peralatan yang ada yang bisa dimanfaatkan. Karena adanya itu (baskom), saya mengevakuasinya lebih aman saya gunakan itu,” ujar Arif.Ditambahkan Arif, di rumah itu, selain sang bayi, dievakuasi juga beberapa orang lainnya, yakni 1 balita umur 1 bulan, 2 anak-anak, 2 orang lansia, dan 2 orang pemuda.Arif juga mengatakan, ada ratusan orang yang dievakuasi oleh timnya di kompleks perumahan tersebut dan saat evakuasi ketinggian air sekitar 3-4 meteran dan proses evakuasi berlangsung dari sore hingga dini hari.Arif mengatakan sejatinya ia dan timnya tak hanya menyelamatkan bayi dalam video tersebut.“Ada juga bayi baru lahir usia 4 hari kemarin. Sayangnya enggak sempat ambil gambar, karena airnya cukup deras. Enggak memungkinkan,” kata dia.Sementara, dari sejumlah video yang diunggah Basarnas di akun Twitter-nya, tampak pula evakuasi beberapa lansia, dua di antaranya menggunakan kursi roda.https://twitter.com/SAR_NASIONAL/status/1212707824297398274Arif mengatakan, salah satu tantangan saat proses evakuasi adalah ketika banyak warga meminta diprioritaskan.Sementara, anggota Tim SAR mengutamakan ibu hamil, lansia, balita dan orang sakit.Tantangan lainnya, arus yang sangat deras karena lokasi perumahan yang langsung menghadap ke sungai sehingga luapan sungai langsung menghantam rumah.Kepada para warga, Arif mengingatkan, agar segera mengevakuasi diri ketika terjadi bencana.“Warga sebaiknya lebih tanggap diri ketika terjadi potensi banjir. Potensi bencana sekecil apa pun yang membahayakan diri atau masyarakat segera mungkin evakuasi diri,” ujar dia.Menurut dia, sejumlah warga yang terjebak di rumahnya saat banjir karena pada awalnya menganggap banjir hanya dalam skala kecil.
Baca Juga :